Author : Ima (*i’m3424*) ^-^ {@Imasitinoorc | twitter}
Genre :
Horror, Mistery
Length :
4 part
Main Cast :
Kim Jongwoon a.k.a Yesung
Lee Sungmin
Lee Donghae
Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk
Other Cast :
Other Super Junior member
Henry
Zhoumi
Author Note :
Author
comeback yeee!! New part new story. Akhirnya part 2 publish juga *lapkeringat*. Mian kalau jalan ceritanya gaje atau absurd -_-, karena ff ini adalah hasil dari kesuwungan author ._.
Awas ranjau
typo merajalela!!!
I hope you can like it. Happy reading ^^
THE OLD MIRROR part 2
“They All Disappear”
Hal
yang dialami Kyuhyun untungnya tidak sampai terdengar oleh penguni asrama yang
lain. Kyuhyun memang sengaja tidak menceritakan peristiwa menyeramkan yang ia
alami di kamar Eunhae tempo hari. Terutama terhadap Eunhyuk dan Donghae. Yesung
dan Ryeowook pun juga sepertinya telah melupakan masalah ini, dan menganggapnya
sebagai angin lalu atau semacam halusinasi Kyuhyun semata. Semuanya sudah
nampak normal, tak ada hal aneh lagi yang terjadi beberapa hari setelah kejadian
itu.
Malam
ini semua penghuni sedang berkumpul diruang tengah untuk sekedar melepas lelah
setelah seharian beraktivitas. Dari semua penghuni, hanya ada satu namja yang
tidak tampak diruang tengah. Namja itu adalah Henry. Dia tengah sibuk berlatih
memainkan biolanya untuk pementasan esok hari dilantai atas. Suasana lantai 2
yang sunyi senyap memang sangat disukai Henry, karena menurutnya, ia akan dapat
mendengarkan permainan biolanya dengan baik saat ia sedang sendirian.
Henry
POV
Malam
ini adalah malam terakhirku untuk berlatih. Aku tak mau semua latihanku selama
ini sia-sia hanya karena jadwal kuliahku yang padat. Atau karena gangguan
hyung-hyungku yang usilnya tak sesuai dengan usia mereka saat ini. Semakin
malam, semakin semangat aku menggesek biolaku.
Srrkkk... srrkkk.. srrkkk...
Suara
benda bergesekan yang baru saja terdengar itu berhasil memecah konsentrasiku.
Ketika hendak kuacuhkan dan tetap memainkan lagi biolaku, suara itu terdengar
lagi. Bahkan lebih keras daripada yang aku degar sebelumnya. Aish.. suara itu
benar-benar merusak moodku. Sebenarnya siapa yang sedang iseng memainkan benda
itu saat malam-malam seperti ini.
Rasa
penasaran perlahan menguasai diriku. Tanpa berpikir panjang tentang apa yang
sedang terjadi, kuletakkan biolaku, kemudian mencari sumber suara itu.
Sepertinya dugaanku tidak salah. Suara benda bergesek itu berasal dari ruang
sebelah. Kalau seandainya suara itu berasal dari suara musik jika ada seseorang
yang sedang berlatih dance, sepertinya tidak mungkin. Mengingat ini sudah
terlalu malam untuk berlatih.
Sesampainya
didepan pintu tuangan yang kucurigai sebagai sumber dari suara yang kudengar
tadi, kubuka perlahan ruangan yang tak terkunci itu. Aku tak menyangka kalau
aku akan bertemu dengan Donghae hyung diruangan itu.
“Hyung,
sedang apa kau disini? Ku kira kau sedang berkumpul dengan yang lainnya diruang
tengah.” Kataku sambil perlahan mendekatinya.
“...”
“Hyung!
Apa kau tak mendengarkanku, eoh?”
“...”
Aneh
sekali sikap Donghae hyung yang aku temui sekarang. Badannya sangat dingin dan
wajahnya pun juga sangat pucat layaknya wajah mayat hidup. Dan benda apa itu
yang sedang ia pegang? Apa itu sebuah cermin?? Tapi untuk apa ia membawa cermin
usang itu malam-malam begini.
Henry
POV end
Author
POV
Perlahan
tapi pasti, Henry mencoba lebih mendekat ke tubuh Donghae sembari memegang
tubuh hyungnya itu, tapi...
“Yak
hyung! Apa yang akan kau lakukan...” kata Henry panik sambil terus menjauhkan
dirinya saat ia melihat tubuh Donghae berbalik kearahnya dengan seringai tajam
yang terkesan menakutkan.
Tubuh
Donghae yang Henry lihat tadinya normal-normal saja. Namun, tak lama setelah
itu kuku tangan Donghae menjadi panjang dengan bercak-bercak darah di sekitar
telapak tangannya. Semakin lama posisi tubuh Henry makin terpojok sedangkan
Donghae kini makin mendekat kearah Henry dan...
“Aaaaaaa....”
yang tersisa diruangan itu hanyalah gema teriakan Henry, kemudian secara
tiba-tiba Henry tak diketahui dimana keberadaannya sekarang.
Other side...
Semua
penghuni tengah tertawa terbahak-bahak saat menonton acara komedi kesukaan
mereka. Layaknya mendapat firasat yang aneh, tiba-tiba Yesung masuk kekamarnya.
Entah kenapa Yesung sepertinya sedang ingin berbicara dengan Ddangkoma,
kura-kura peliharaannya. Walaupun subjek yang sedang ia ajak bicara tetap diam
dalam keheningan malam, Yesung tetap mengajak hewan itu bicara sembari menatap
sekelilingnya, entah apa yang sedang ia perhatikan dalam seisi kamarnya. Lalu
perhatiannya terpusat pada sosok seorang wanita yang melintas diluar asrama. Sosok
itu terlihat dengan jelas dari balik jendela kamar Yesung dan Ryeowook. Tak
lama setelah sosok itu melintas, nampak juga seorang namja yang dari postur
tubuhnya sangat ia kenali. Ya, sepertinya dugaannya tudak salah, dan ia juga
dalam keadaan sadar. Namja yang ia lihat baru saja adalah salah satu
dongsaengnya, Henry.
Tanpa
buang waktu, segera ia keluar kamar untuk memastikan yang ia lihat baru saja
itu benar Henry atau bukan.
“Zhoumi~ah,
apa kau melihat dimana Henry?” tanya Yesung saat ia keluar dari kamarnya dengan
tergesa-gesa. Sontak semua mata penghuni asrama tertuju pada Yesung.
“Molla
hyung, aku tak melihatnya sedari tadi.” Kata Zhoumi. “Ada apa kau mencarinya
hyung? Apa ada masalah atau ada sesuatu yang kau butuhkan dengannya?” tambah
Zhoumi.
“Berarti
yang kulihat tadi benar Henry.”
“Apa
maksudmu hyung? Kau melihat Henry dimana? Kalau kau sudah melihatnya, kenapa
kau masih mencarinya. Temui saja dia beres kan.” Ujar Shindong sambil mengunyah
makanannya.
“Aish..
yak Dongi~ah! Jangan berbicara ketika kau sedang mengunyah makananmu!” Gerutu
Heechul ketika wajah mulusnya terkena percikan serpihan makanan dari mulut
Shindong.
Entah
desakan darimana, tiba-tiba Yesung meninggalkan ruang tengah dan segera berlari
kelantai atas. Ia menaiki setiap anak tangga dengan tergesa-gesa. Yesung yakin
terjadi hal yang tidak beres saat ini. Tanpa diketahui Yesung, Sungmin
mengikutinya naik kelantai atas.
Sesampainya
Yesung dilantai atas, ia membuka semua pintu itu dengan cepat dan berharap
menemukan Henry disalah satu ruangan. Beberapa ruangan sudah ia cek, semuanya
kosong dan jendelanya pun masih dalam keadaan terkunci. Tapi, ada satu ruangan
yang belum ia cek. Ruangan yang terletak paling ujung lorong dilantai dua.
“Sepertinya
kita harus mengecek ruangan itu juga hyung.” Kata Sungmin yang tiba-tiba sudah
berdiri disamping Yesung.
“Eh..
kau mengagetkanku Minni~ah. Ya memang sepertinya ruangan diujung itu sangat
mencurigakan. Dan hawanyapun terasa berbeda dengan ruangan yang lainnya.” Ujar
Yesung sembari berjalan pelan kearah ruangan itu.
Sungmin
pun mengikuti Yesung tak seberapa jauh. Ruangan diujung itu memang tempat yang
sangat sepi. Hanya beberapa penghuni asrama saja yang berani atau mungkin
sering mengunjungi ruangan terpojok itu.
Ketika
sampai didepan pintu, Yesung segera membuka ruangan itu. Ruangan kosong dengan
kondisi jendela yang terbuka lebar. Mereka melihat sekeliling, sampai pada
akhirnya memutuskan untuk berpencar dan menyusuri setiap celah diruangan yang
terbilang paling besar dari semua ruangan yang terdapat dilantai 2 asrama.
Udara yang berhembus lewat celah jendela yang terbuka, membuat hawa dan suasana
diruangan itu begitu dingin mencekam. 30 menit berlalu, tapi Yesung dan Sungmin
tak menemukan petunjuk apapun mengenai keberadaan Henry. Sempat terlintas
dipikiran Sungmin kalau ia belum mengecek area sekitar jendela yang masih dalam
keadaan terbuka.
“
Ige mwoya.” Sungmin segera jongkok dan sepertinya ia hendak mengambil sesuatu.
“
Apa yang kau temukan?” tanya Yesung ketika mendengar suara Sungmin, kemudian ia
berjalan mendekati Sungmin yang sedang memperhatikan suatu benda.
“Ige
hyung, cermin.” Kata Sungmin sembari memberikan cermin yang ia temukan dibawah
jendela kepada Yesung.
“Kajja
kita turun dan tanyakan pada yang lain siapa diantara mereka yang memiliki
cermin tua ini. Aku curiga dengan cermin ini.” Ajak Yesung dan dibalas anggukan
oleh Sungmin.
***
Diruang
tengah, kegiatan yang mereka lakukan masih seperti tadi saat Yesung dan Sungmin
meninggalkan ruang tengah. Yesung dan Sungmin saling menatap, tanda mereka
berdua bingung dengan cara mereka
menanyakan perihal cermin yang mereka temukan tadi.
“Hey,
kenapa kalian berdua hanya berdiri disitu. Kajja kesini.” Ajak Leeteuk sembari
menepuk-nepuk tempat kosong disampingnya. Ucapan Leeteuk barusan otomatis
memecah keheningan yang tercipta antara Yesung dan Sungmin.
“Ah,
ye hyung.” Ucap Yesung dan Sungmin bersamaan. 1 menit, 2 menit keheningan
tercipta kembali.
“Hmm,
ada yang ingin kutanyakan pada kalian semua.” Yesung memecah keheningan.
Kemudian semua perhatian para penghuni tertuju padanya.
“Apa
diantara kalian semua ada yang memiliki cermin ini?”
“Ige
milikku hyung. Dimana kau mendapatkan cermin itu? Apa kau menemukannya
dikamarku?” kata Donghae seraya menggeser posisi duduknya mendekati Yesung.
“Aniyo,
Sungmin menemukan cermin itu dilantai atas, ruangan paling ujung.”
“Itu
sih tempat Henry biasa berlatih biola, kadang-kadang aku, Eunhyuk hyung dan
Shindong hyung juga berlatih dance disana. Tapi sejak pagi aku tak kelantai
atas karena jadwal kuliahku sampai sore.”
“Hae~ah,
sejak kapan kau punya barang antik semacam itu? Sebelumnya aku minta maaf
karena aku pernah memakainya tanpa bilang padamu terlebih dahulu.” Ujar
Eunhyuk.
“Gwenchana,
kita kan memang seperti itu Hyuk, senang meminjam barang tanpa bilang dahulu
hehe. Oh, masalah kapan aku menemukan benda ini, aku menemukannya saat aku dan
Eunhyuk hyung sedang menunggumu membeli air minum setelah lari pagi beberapa
hari yang lalu. Aku tak sengaja menemukannya.” Tutur Donghae panjang lebar lalu
beranjak kekamarnya untuk menyimpan cermin itu.
***
Sudah
5 hari berlalu dan Henry juga belum ditemukan. Beberapa hari yang lalu, hal
yang sama menimpa para penghuni lain yaitu Hangeng, Kibum, dan Zhoumi. Mereka
bertiga juga menghilang saat sedang santai ditaman belakang asrama. Dan lagi-lagi
yang tertinggal hanya cermin tua yang ditemukan Donghae.
Donghae
serta para penghuni yang lain pernah mencoba membuang cermin tua itu, karena
mereka pikir cermin itu lah yang menjadi sumber peristiwa-peristiwa janggal
yang mereka alami beberapa hari terakhir. Tapi hasilnya nihil. Cermin itu
kembali lagi di laci meja samping tempat tidur Donghae.
Kini
yang tersisa di asrama hanya Leeteuk, Heechul, Yesung, Sungmin, Shindong,
Eunhyuk, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun. Kangin sedang berada dirumah
keluarganya sejak seminggu yang lalu. Sedangkan Siwon, ia sedang berada dipulau
Jeju untuk menghadiri acara bisnis appanya. Yang mengherankan, Siwon itu
berasal dari kalangan keluarga yang terbilang sangat kaya, tapi ia lebih
memilih tinggal diasrama daripada dirumah mewahnya yang bak istana. Peristiwa
hilangnya para penghuni tidak diketahui oleh pihak asrama. Setiap ada yang
mengecek, mereka hanya mengatakan, beberapa penghuni ada yang berlibur atau
mungkin menginap dirumah salah satu saudaranya. Hal ini memang sengaja
dirahasiakan.
Hari
ini, suasana senja di asrama nampak sepi. Hanya ada Shindong dan Ryeowook. Para
penghuni yang lain tengah berusaha mencari kawan-kawan mereka yang menghilang
secara misterius. Sedang Kyuhyun dan Donghae ada jadwal kuliah hingga malam
nanti.
“Wooki,
kau masak apa hari ini aku lapar.” Teriak Shindong dari ruang depan. Seseorang
yang ia panggil pun tak merespon.
“Yak
Wooki~ah, neo eoddiga?” kata Shindong sambil berjalan ditiap-tiap ruangan untuk
mencari Ryeowook.
Setelah
berkeliling ruang tengah, dapur dan kamar, Shindong tak juga menemukan
Ryeowook. Sampai akhirnya ia melihat seseorang yang ia rasa Ryeowook. Orang itu
berjalan perlahan dan kemudian naik anak tangga. Orang yang Shindong lihat itu
membelakanginya. Seketika bulu kuduk Shindong berdiri saat ia dan orang itu
hanya berjarak satu anak tangga. Tangan Shindong tergerak perlahan untuk
menyentuh pundak orang itu. (bayangin aja
kayak yang biasanya ada difilm-film horror). Tapi ketika tangannya hanya
berjarak 5cm dengan orang itu tiba-tiba...
“Hyung,
kau mencariku.” Suara itu mengagetkan Shindong, suara itu berasal dari Ryeowook
yang muncul dari balik pintu belakang. Saat ia kembali melihat sosok orang yang
tadi ada didepannya, sosok orang itu sudah menghilang.
“Hyung,
kau kenapa?” tanya Ryeowook yang kemudian berjalan mengahampiri Shindong yang
masih terpaku dianak tangga tempatnya berdiri.
“Kalau
kau disini lalu siapa yang tadi aku ikuti?”
“Siapa
yang kau ikuti hyung?” tanya Donghae yang tiba-tiba sudah ada tak jauh dari
tempat Ryeowook dan Shindong berdiri sekarang. Tak lama kemudian Kyuhyun datang
dengan orange juice ditangannya.
“Molla.”
Jawab Shindong yang masih shock.
Brakkk...
Suara
hantaman benda yang cukum memekakan telinga terdengar dari lantai atas. 4 namja
itu segera naik keatas dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Ketika sampai
diatas mereka kaget saat memergoki sebuah bayangan hitam masuk kedalam ruangan diujung lorong. Mereka berusaha
mengejar bayangan itu, tapi Donghae merasakan sesuatu yang aneh terjadi lagi.
Donghae merasa ia naik keatas bersama ketiga temannya, tapi kenapa suara saat
mereka berlari hanya terasa 2 orang. Donghae pun seketika berhenti berlari,
Kyuhyun yang masih berlari tak menyadari Donghae berhenti dan akhirnya mereka
bertabrakan.
“YAK!
Hyung! Kenapa kau berhenti, kajja kita kejar bayangan itu.” Kata Kyuhyun sambil
memegang dahinya yang sukses menghantam bahu bagian belakang Donghae.
“Kyu,
apa kau merasa ada yang janggal disini?” tanya Donghae datar tanpa membalikkan
tubuhnya untuk menatap Kyuhyun yang ada dibelakangnya.
“Ani,
tak ada yang janggal. Semuanya masih normal hyung.”
“Kau
tak sadar kalau dari tadi suara langkah kaki kita saat berlari seperti hanya
kita berdua yang berlari.” Mendengar hal itu seketika Kyuhyun membalikkan
tubuhnya.
“Hyung!!
Kemana Shindong hyung dan Ryeowook hyung?” tanya Kyuhyun panik. Donghae pun
akhirnya membalikkan tubuhnya dan mendapati hanya dirinya dan Kyuhyun yang
berada disana.
“A...
ap.. apa mereka menghilang seperti yang pernah terjadi pada Henry, Zhoumi,
Hangeng hyung dan Kibum?” tanya Donghae sedikit panik.
Donghae
dan Kyuhyun yang shock hanya bisa terduduk lemas. Mereka merutuki kebodohan
mereka yang sampai tak menyadari kalau 2 teman mereka menghilang. Mereka
bingung hendak menjelaskan kejadian yang baru saja mereka alami pada Leeteuk,
Heechul, Yesung, Sungmin dan Eunhyuk.
Drrtt... Drrrttt...
Kejadian
yang baru saja terjadi membuat Donghae malas melakukan apapun. Bahkan untuk
mengangkat handphone nya yang dari tadi bergetar pun ia malas. Selama kurang
lebih 15 menit, ia dan Kyuhyun hanya terduduk lesu dilantai atas sambil
meratapi nasib teman-teman mereka yang menghilang secara tak wajar. Karena getaran
dihandphonenya tak kunjung berhenti, ia mengangkat panggilan masuk dari Yesung.
“Yoboseyo
hyung.”
“Hae~ah,
ada kabar buruk.” Jawab seseorang dari seberang sambungan telepon dengan nada
yang terdengar sangat panik.
“Disini
juga ada kabar buruk hyung.” Kata Donghae lemas.
“Hae~ah,
Leeteuk... Leeteuk hyung menghilang saat kami sedang melakukan pencarian.”
“MWO!!
Lagi...” teriak Donghae.
“Hyung,
ada apa, kenapa kau berteriak.” Kata Kyuhyun yang dari tadi ada disampingnya.
“Lee..
Leeteuk hyung juga menghilang Kyu.” Kata Donghae makin melemas.
“MWO!!
Yak hyung berikan handphone itu padaku.” Dengan lemas Donghae menyerahkan
handphone yang digenggamnya kepada Kyuhyun.
“Yoboseyo
hyung, ini aku Kyuhyun. Kami juga ada berita buruk. Shindong hyung dan Ryeowook
hyung juga menghilang.” Kata Kyuhyun to the point.
“Kalian
sekarang tenang dan tunggu kami di ruang tengah. Kami akan pulang sekarang.” Kata
Yesung dan kemudian ia memutus sambungan teleponnya.
***
Diruang
tengah, Donghae dan Kyuhyun masih tampak lemas sembari duduk dan menunggu hyung
mereka pulang. 15 menit kemudian Heechul, Yesung, Sungmin dan Eunhyuk sudah
tiba dan segera berkumpul diruang tengah. Mereka bercerita tentang yang mereka
alami masing-masing. Mereka bingung dengan apa yang tengah terjadi. Apa maksud
dari semua kejadian ini. Bagaimanapun juga, sudah menjadi tugas mereka untuk
berusaha mencari teman-teman mereka yang menghilang.
Dug...
Suara
benturan batu yang mengenai kaca asrama mereka berhasil memecah keheningan yang
terjadi diruang tengah. Sungmin yang duduk tak jauh dari jendela segera berdiri
dan mengambil batu yang bungkus dengan secarik kertas. Ia membuka kertas itu
dan raut wajahnya seketika menjadi shock. Semuanya nampak bingung dengan
perubahan raut wajah Sungmin. Eunhyuk yang tak sabar segera menyambar kertas
yang ditulis dengan darah itu dan membaca isinya dengan suara yang tidak
terlalu keras namun cukup untuk didengar oleh semua orang yang berada diruangan
itu. Semua nampak shock dan bertanya-tanya apa maksud dari
“Selamat kalian telah masuk kedalam permainanku. Kalian pasti bertanya-tanya
siapa aku. Tenang, pada saatnya nanti kalian akan tau siapa aku. Aku melakukan
semua ini karena aku ingin membalaskan dendamku. Kenapa aku menggunakan kalian?
Aku akan beritahu kalian, tapi tidak sekarang. Dan satu lagi, Terimakasih telah
memberikanku 2 jiwa teman kalian sebagai portalku untuk memasuki dunia kalian.”
~TBC~

Tidak ada komentar:
Posting Komentar