Minggu, 06 Januari 2013

{FF} The Old Mirror part 2 - They All Disappear

Author          : Ima (*i’m3424*) ^-^ {@Imasitinoorc | twitter}
 Genre          : Horror, Mistery
 Length         : 4 part
 Main Cast      : Kim Jongwoon a.k.a Yesung
                  Lee Sungmin
                  Lee Donghae
                  Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk
 Other Cast     : Other Super Junior member
                  Henry
                  Zhoumi

 Author Note    :
Author comeback yeee!! New part new story. Akhirnya part 2 publish juga *lapkeringat*. Mian kalau jalan ceritanya gaje atau absurd -_-, karena ff ini adalah hasil dari kesuwungan author ._.
 Awas ranjau typo merajalela!!!
 I hope you can like it. Happy reading ^^



THE OLD MIRROR part 2
“They All Disappear”

Hal yang dialami Kyuhyun untungnya tidak sampai terdengar oleh penguni asrama yang lain. Kyuhyun memang sengaja tidak menceritakan peristiwa menyeramkan yang ia alami di kamar Eunhae tempo hari. Terutama terhadap Eunhyuk dan Donghae. Yesung dan Ryeowook pun juga sepertinya telah melupakan masalah ini, dan menganggapnya sebagai angin lalu atau semacam halusinasi Kyuhyun semata. Semuanya sudah nampak normal, tak ada hal aneh lagi yang terjadi beberapa hari setelah kejadian itu.
Malam ini semua penghuni sedang berkumpul diruang tengah untuk sekedar melepas lelah setelah seharian beraktivitas. Dari semua penghuni, hanya ada satu namja yang tidak tampak diruang tengah. Namja itu adalah Henry. Dia tengah sibuk berlatih memainkan biolanya untuk pementasan esok hari dilantai atas. Suasana lantai 2 yang sunyi senyap memang sangat disukai Henry, karena menurutnya, ia akan dapat mendengarkan permainan biolanya dengan baik saat ia sedang sendirian.
Henry POV
Malam ini adalah malam terakhirku untuk berlatih. Aku tak mau semua latihanku selama ini sia-sia hanya karena jadwal kuliahku yang padat. Atau karena gangguan hyung-hyungku yang usilnya tak sesuai dengan usia mereka saat ini. Semakin malam, semakin semangat aku menggesek biolaku.
Srrkkk... srrkkk.. srrkkk...
Suara benda bergesekan yang baru saja terdengar itu berhasil memecah konsentrasiku. Ketika hendak kuacuhkan dan tetap memainkan lagi biolaku, suara itu terdengar lagi. Bahkan lebih keras daripada yang aku degar sebelumnya. Aish.. suara itu benar-benar merusak moodku. Sebenarnya siapa yang sedang iseng memainkan benda itu saat malam-malam seperti ini.
Rasa penasaran perlahan menguasai diriku. Tanpa berpikir panjang tentang apa yang sedang terjadi, kuletakkan biolaku, kemudian mencari sumber suara itu. Sepertinya dugaanku tidak salah. Suara benda bergesek itu berasal dari ruang sebelah. Kalau seandainya suara itu berasal dari suara musik jika ada seseorang yang sedang berlatih dance, sepertinya tidak mungkin. Mengingat ini sudah terlalu malam untuk berlatih.
Sesampainya didepan pintu tuangan yang kucurigai sebagai sumber dari suara yang kudengar tadi, kubuka perlahan ruangan yang tak terkunci itu. Aku tak menyangka kalau aku akan bertemu dengan Donghae hyung diruangan itu.
“Hyung, sedang apa kau disini? Ku kira kau sedang berkumpul dengan yang lainnya diruang tengah.” Kataku sambil perlahan mendekatinya.
“...”
“Hyung! Apa kau tak mendengarkanku, eoh?”
“...”
Aneh sekali sikap Donghae hyung yang aku temui sekarang. Badannya sangat dingin dan wajahnya pun juga sangat pucat layaknya wajah mayat hidup. Dan benda apa itu yang sedang ia pegang? Apa itu sebuah cermin?? Tapi untuk apa ia membawa cermin usang itu malam-malam begini.
Henry POV end

Author POV
Perlahan tapi pasti, Henry mencoba lebih mendekat ke tubuh Donghae sembari memegang tubuh hyungnya itu, tapi...
“Yak hyung! Apa yang akan kau lakukan...” kata Henry panik sambil terus menjauhkan dirinya saat ia melihat tubuh Donghae berbalik kearahnya dengan seringai tajam yang terkesan menakutkan.
Tubuh Donghae yang Henry lihat tadinya normal-normal saja. Namun, tak lama setelah itu kuku tangan Donghae menjadi panjang dengan bercak-bercak darah di sekitar telapak tangannya. Semakin lama posisi tubuh Henry makin terpojok sedangkan Donghae kini makin mendekat kearah Henry dan...
“Aaaaaaa....” yang tersisa diruangan itu hanyalah gema teriakan Henry, kemudian secara tiba-tiba Henry tak diketahui dimana keberadaannya sekarang.

Other side...
Semua penghuni tengah tertawa terbahak-bahak saat menonton acara komedi kesukaan mereka. Layaknya mendapat firasat yang aneh, tiba-tiba Yesung masuk kekamarnya. Entah kenapa Yesung sepertinya sedang ingin berbicara dengan Ddangkoma, kura-kura peliharaannya. Walaupun subjek yang sedang ia ajak bicara tetap diam dalam keheningan malam, Yesung tetap mengajak hewan itu bicara sembari menatap sekelilingnya, entah apa yang sedang ia perhatikan dalam seisi kamarnya. Lalu perhatiannya terpusat pada sosok seorang wanita yang melintas diluar asrama. Sosok itu terlihat dengan jelas dari balik jendela kamar Yesung dan Ryeowook. Tak lama setelah sosok itu melintas, nampak juga seorang namja yang dari postur tubuhnya sangat ia kenali. Ya, sepertinya dugaannya tudak salah, dan ia juga dalam keadaan sadar. Namja yang ia lihat baru saja adalah salah satu dongsaengnya, Henry.
Tanpa buang waktu, segera ia keluar kamar untuk memastikan yang ia lihat baru saja itu benar Henry atau bukan.
“Zhoumi~ah, apa kau melihat dimana Henry?” tanya Yesung saat ia keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa. Sontak semua mata penghuni asrama tertuju pada Yesung.
“Molla hyung, aku tak melihatnya sedari tadi.” Kata Zhoumi. “Ada apa kau mencarinya hyung? Apa ada masalah atau ada sesuatu yang kau butuhkan dengannya?” tambah Zhoumi.
“Berarti yang kulihat tadi benar Henry.”
“Apa maksudmu hyung? Kau melihat Henry dimana? Kalau kau sudah melihatnya, kenapa kau masih mencarinya. Temui saja dia beres kan.” Ujar Shindong sambil mengunyah makanannya.
“Aish.. yak Dongi~ah! Jangan berbicara ketika kau sedang mengunyah makananmu!” Gerutu Heechul ketika wajah mulusnya terkena percikan serpihan makanan dari mulut Shindong.
Entah desakan darimana, tiba-tiba Yesung meninggalkan ruang tengah dan segera berlari kelantai atas. Ia menaiki setiap anak tangga dengan tergesa-gesa. Yesung yakin terjadi hal yang tidak beres saat ini. Tanpa diketahui Yesung, Sungmin mengikutinya naik kelantai atas.
Sesampainya Yesung dilantai atas, ia membuka semua pintu itu dengan cepat dan berharap menemukan Henry disalah satu ruangan. Beberapa ruangan sudah ia cek, semuanya kosong dan jendelanya pun masih dalam keadaan terkunci. Tapi, ada satu ruangan yang belum ia cek. Ruangan yang terletak paling ujung lorong dilantai dua.
“Sepertinya kita harus mengecek ruangan itu juga hyung.” Kata Sungmin yang tiba-tiba sudah berdiri disamping Yesung.
“Eh.. kau mengagetkanku Minni~ah. Ya memang sepertinya ruangan diujung itu sangat mencurigakan. Dan hawanyapun terasa berbeda dengan ruangan yang lainnya.” Ujar Yesung sembari berjalan pelan kearah ruangan itu.
Sungmin pun mengikuti Yesung tak seberapa jauh. Ruangan diujung itu memang tempat yang sangat sepi. Hanya beberapa penghuni asrama saja yang berani atau mungkin sering mengunjungi ruangan terpojok itu.
Ketika sampai didepan pintu, Yesung segera membuka ruangan itu. Ruangan kosong dengan kondisi jendela yang terbuka lebar. Mereka melihat sekeliling, sampai pada akhirnya memutuskan untuk berpencar dan menyusuri setiap celah diruangan yang terbilang paling besar dari semua ruangan yang terdapat dilantai 2 asrama. Udara yang berhembus lewat celah jendela yang terbuka, membuat hawa dan suasana diruangan itu begitu dingin mencekam. 30 menit berlalu, tapi Yesung dan Sungmin tak menemukan petunjuk apapun mengenai keberadaan Henry. Sempat terlintas dipikiran Sungmin kalau ia belum mengecek area sekitar jendela yang masih dalam keadaan terbuka.
“ Ige mwoya.” Sungmin segera jongkok dan sepertinya ia hendak mengambil sesuatu.
“ Apa yang kau temukan?” tanya Yesung ketika mendengar suara Sungmin, kemudian ia berjalan mendekati Sungmin yang sedang memperhatikan suatu benda.
“Ige hyung, cermin.” Kata Sungmin sembari memberikan cermin yang ia temukan dibawah jendela kepada Yesung.
“Kajja kita turun dan tanyakan pada yang lain siapa diantara mereka yang memiliki cermin tua ini. Aku curiga dengan cermin ini.” Ajak Yesung dan dibalas anggukan oleh Sungmin.
***
Diruang tengah, kegiatan yang mereka lakukan masih seperti tadi saat Yesung dan Sungmin meninggalkan ruang tengah. Yesung dan Sungmin saling menatap, tanda mereka berdua bingung dengan cara mereka  menanyakan perihal cermin yang mereka temukan tadi.
“Hey, kenapa kalian berdua hanya berdiri disitu. Kajja kesini.” Ajak Leeteuk sembari menepuk-nepuk tempat kosong disampingnya. Ucapan Leeteuk barusan otomatis memecah keheningan yang tercipta antara Yesung dan Sungmin.
“Ah, ye hyung.” Ucap Yesung dan Sungmin bersamaan. 1 menit, 2 menit keheningan tercipta kembali.
“Hmm, ada yang ingin kutanyakan pada kalian semua.” Yesung memecah keheningan. Kemudian semua perhatian para penghuni tertuju padanya.
“Apa diantara kalian semua ada yang memiliki cermin ini?”
“Ige milikku hyung. Dimana kau mendapatkan cermin itu? Apa kau menemukannya dikamarku?” kata Donghae seraya menggeser posisi duduknya mendekati Yesung.
“Aniyo, Sungmin menemukan cermin itu dilantai atas, ruangan paling ujung.”
“Itu sih tempat Henry biasa berlatih biola, kadang-kadang aku, Eunhyuk hyung dan Shindong hyung juga berlatih dance disana. Tapi sejak pagi aku tak kelantai atas karena jadwal kuliahku sampai sore.”
“Hae~ah, sejak kapan kau punya barang antik semacam itu? Sebelumnya aku minta maaf karena aku pernah memakainya tanpa bilang padamu terlebih dahulu.” Ujar Eunhyuk.
“Gwenchana, kita kan memang seperti itu Hyuk, senang meminjam barang tanpa bilang dahulu hehe. Oh, masalah kapan aku menemukan benda ini, aku menemukannya saat aku dan Eunhyuk hyung sedang menunggumu membeli air minum setelah lari pagi beberapa hari yang lalu. Aku tak sengaja menemukannya.” Tutur Donghae panjang lebar lalu beranjak kekamarnya untuk menyimpan cermin itu.
***
Sudah 5 hari berlalu dan Henry juga belum ditemukan. Beberapa hari yang lalu, hal yang sama menimpa para penghuni lain yaitu Hangeng, Kibum, dan Zhoumi. Mereka bertiga juga menghilang saat sedang santai ditaman belakang asrama. Dan lagi-lagi yang tertinggal hanya cermin tua yang ditemukan Donghae.
Donghae serta para penghuni yang lain pernah mencoba membuang cermin tua itu, karena mereka pikir cermin itu lah yang menjadi sumber peristiwa-peristiwa janggal yang mereka alami beberapa hari terakhir. Tapi hasilnya nihil. Cermin itu kembali lagi di laci meja samping tempat tidur Donghae.
Kini yang tersisa di asrama hanya Leeteuk, Heechul, Yesung, Sungmin, Shindong, Eunhyuk, Donghae, Ryeowook dan Kyuhyun. Kangin sedang berada dirumah keluarganya sejak seminggu yang lalu. Sedangkan Siwon, ia sedang berada dipulau Jeju untuk menghadiri acara bisnis appanya. Yang mengherankan, Siwon itu berasal dari kalangan keluarga yang terbilang sangat kaya, tapi ia lebih memilih tinggal diasrama daripada dirumah mewahnya yang bak istana. Peristiwa hilangnya para penghuni tidak diketahui oleh pihak asrama. Setiap ada yang mengecek, mereka hanya mengatakan, beberapa penghuni ada yang berlibur atau mungkin menginap dirumah salah satu saudaranya. Hal ini memang sengaja dirahasiakan.
Hari ini, suasana senja di asrama nampak sepi. Hanya ada Shindong dan Ryeowook. Para penghuni yang lain tengah berusaha mencari kawan-kawan mereka yang menghilang secara misterius. Sedang Kyuhyun dan Donghae ada jadwal kuliah hingga malam nanti.
“Wooki, kau masak apa hari ini aku lapar.” Teriak Shindong dari ruang depan. Seseorang yang ia panggil pun tak merespon.
“Yak Wooki~ah, neo eoddiga?” kata Shindong sambil berjalan ditiap-tiap ruangan untuk mencari Ryeowook.
Setelah berkeliling ruang tengah, dapur dan kamar, Shindong tak juga menemukan Ryeowook. Sampai akhirnya ia melihat seseorang yang ia rasa Ryeowook. Orang itu berjalan perlahan dan kemudian naik anak tangga. Orang yang Shindong lihat itu membelakanginya. Seketika bulu kuduk Shindong berdiri saat ia dan orang itu hanya berjarak satu anak tangga. Tangan Shindong tergerak perlahan untuk menyentuh pundak orang itu. (bayangin aja kayak yang biasanya ada difilm-film horror). Tapi ketika tangannya hanya berjarak 5cm dengan orang itu tiba-tiba...
“Hyung, kau mencariku.” Suara itu mengagetkan Shindong, suara itu berasal dari Ryeowook yang muncul dari balik pintu belakang. Saat ia kembali melihat sosok orang yang tadi ada didepannya, sosok orang itu sudah menghilang.
“Hyung, kau kenapa?” tanya Ryeowook yang kemudian berjalan mengahampiri Shindong yang masih terpaku dianak tangga tempatnya berdiri.
“Kalau kau disini lalu siapa yang tadi aku ikuti?”
“Siapa yang kau ikuti hyung?” tanya Donghae yang tiba-tiba sudah ada tak jauh dari tempat Ryeowook dan Shindong berdiri sekarang. Tak lama kemudian Kyuhyun datang dengan orange juice ditangannya.
“Molla.” Jawab Shindong yang masih shock.
Brakkk...
Suara hantaman benda yang cukum memekakan telinga terdengar dari lantai atas. 4 namja itu segera naik keatas dan mencari tahu apa yang sedang terjadi. Ketika sampai diatas mereka kaget saat memergoki sebuah bayangan hitam masuk kedalam  ruangan diujung lorong. Mereka berusaha mengejar bayangan itu, tapi Donghae merasakan sesuatu yang aneh terjadi lagi. Donghae merasa ia naik keatas bersama ketiga temannya, tapi kenapa suara saat mereka berlari hanya terasa 2 orang. Donghae pun seketika berhenti berlari, Kyuhyun yang masih berlari tak menyadari Donghae berhenti dan akhirnya mereka bertabrakan.
“YAK! Hyung! Kenapa kau berhenti, kajja kita kejar bayangan itu.” Kata Kyuhyun sambil memegang dahinya yang sukses menghantam bahu bagian belakang Donghae.
“Kyu, apa kau merasa ada yang janggal disini?” tanya Donghae datar tanpa membalikkan tubuhnya untuk menatap Kyuhyun yang ada dibelakangnya.
“Ani, tak ada yang janggal. Semuanya masih normal hyung.”
“Kau tak sadar kalau dari tadi suara langkah kaki kita saat berlari seperti hanya kita berdua yang berlari.” Mendengar hal itu seketika Kyuhyun membalikkan tubuhnya.
“Hyung!! Kemana Shindong hyung dan Ryeowook hyung?” tanya Kyuhyun panik. Donghae pun akhirnya membalikkan tubuhnya dan mendapati hanya dirinya dan Kyuhyun yang berada disana.
“A... ap.. apa mereka menghilang seperti yang pernah terjadi pada Henry, Zhoumi, Hangeng hyung dan Kibum?” tanya Donghae sedikit panik.
Donghae dan Kyuhyun yang shock hanya bisa terduduk lemas. Mereka merutuki kebodohan mereka yang sampai tak menyadari kalau 2 teman mereka menghilang. Mereka bingung hendak menjelaskan kejadian yang baru saja mereka alami pada Leeteuk, Heechul, Yesung, Sungmin dan Eunhyuk.
Drrtt... Drrrttt...
Kejadian yang baru saja terjadi membuat Donghae malas melakukan apapun. Bahkan untuk mengangkat handphone nya yang dari tadi bergetar pun ia malas. Selama kurang lebih 15 menit, ia dan Kyuhyun hanya terduduk lesu dilantai atas sambil meratapi nasib teman-teman mereka yang menghilang secara tak wajar. Karena getaran dihandphonenya tak kunjung berhenti, ia mengangkat panggilan masuk dari Yesung.
“Yoboseyo hyung.”
“Hae~ah, ada kabar buruk.” Jawab seseorang dari seberang sambungan telepon dengan nada yang terdengar sangat panik.
“Disini juga ada kabar buruk hyung.” Kata Donghae lemas.
“Hae~ah, Leeteuk... Leeteuk hyung menghilang saat kami sedang melakukan pencarian.”
“MWO!! Lagi...” teriak Donghae.
“Hyung, ada apa, kenapa kau berteriak.” Kata Kyuhyun yang dari tadi ada disampingnya.
“Lee.. Leeteuk hyung juga menghilang Kyu.” Kata Donghae makin melemas.
“MWO!! Yak hyung berikan handphone itu padaku.” Dengan lemas Donghae menyerahkan handphone yang digenggamnya kepada Kyuhyun.
“Yoboseyo hyung, ini aku Kyuhyun. Kami juga ada berita buruk. Shindong hyung dan Ryeowook hyung juga menghilang.” Kata Kyuhyun to the point.
“Kalian sekarang tenang dan tunggu kami di ruang tengah. Kami akan pulang sekarang.” Kata Yesung dan kemudian ia memutus sambungan teleponnya.
***
Diruang tengah, Donghae dan Kyuhyun masih tampak lemas sembari duduk dan menunggu hyung mereka pulang. 15 menit kemudian Heechul, Yesung, Sungmin dan Eunhyuk sudah tiba dan segera berkumpul diruang tengah. Mereka bercerita tentang yang mereka alami masing-masing. Mereka bingung dengan apa yang tengah terjadi. Apa maksud dari semua kejadian ini. Bagaimanapun juga, sudah menjadi tugas mereka untuk berusaha mencari teman-teman mereka yang menghilang.
Dug...
Suara benturan batu yang mengenai kaca asrama mereka berhasil memecah keheningan yang terjadi diruang tengah. Sungmin yang duduk tak jauh dari jendela segera berdiri dan mengambil batu yang bungkus dengan secarik kertas. Ia membuka kertas itu dan raut wajahnya seketika menjadi shock. Semuanya nampak bingung dengan perubahan raut wajah Sungmin. Eunhyuk yang tak sabar segera menyambar kertas yang ditulis dengan darah itu dan membaca isinya dengan suara yang tidak terlalu keras namun cukup untuk didengar oleh semua orang yang berada diruangan itu. Semua nampak shock dan bertanya-tanya apa maksud dari

“Selamat kalian telah masuk kedalam permainanku. Kalian pasti bertanya-tanya siapa aku. Tenang, pada saatnya nanti kalian akan tau siapa aku. Aku melakukan semua ini karena aku ingin membalaskan dendamku. Kenapa aku menggunakan kalian? Aku akan beritahu kalian, tapi tidak sekarang. Dan satu lagi, Terimakasih telah memberikanku 2 jiwa teman kalian sebagai portalku untuk memasuki dunia kalian.”


                                                                 ~TBC~
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar