Author : @Imasitinoorc | twitter
Genre :
Horror, Mistery, Fantasy
Length :
4 part
Main Cast :
Kim Jongwoon a.k.a Yesung
Lee Sungmin
Lee Donghae
Lee Hyukjae a.k.a Eunhyuk
Other Cast :
Other Super Junior member
Henry
Zhoumi
Author Note :
Author
comeback yeee!! New story with new genre. Setelah kemarin ber’romance’ ria,
sekarang author kembali dengan genre author yang sebenarnya. Horror and
Mistery.
Cerita
ini terinspirasi dari novel yang pernah author baca, judulnya “The Bookaholic
Club”. Hanya saja, karakter dan cerita dalam fanfic ini real 100% dari
pemikiran author. Dalam fanfic ini, peran para oppadeul bukanlah superstar,
melainkan 15 orang mahasiswa biasa yang tinggal dalam 1 asrama. Awas ranjau
typo merajalela!!!
I hope you can like it. Happy reading ^^
THE OLD MIRROR part 3B
“It's Time to Find Them”
Last part:
Tok!Tok!Tok!
“Hyung,
hyung, palli ireona.” Ucap seseorang dari arah luar.
“Chakkaman.”
“Palli
hyung.” Ucap seseorang lebih keras daripada sebelumnya. Si ikan dan si monyet
ini benar-benar menggangguku -_-. Kudapati wajah mereka pucat dan sangat
ketakutan saat kubuka pintu kamarku.
“Apa
yang terjadi? Kenapa ekspresi kalian seperti ini?” tanyaku.
“Hy...hyu..hyung
a.. aku tak sanggup menjelaskannya. Lebih baik kau lihat sendiri diruang
tengah.” Ucap Eunhyuk dengan nada suara yang makin memperlihatkan kalau mereka
benar-benar bingung sekaligus takut.
Yesung POV End~
-The Old Mirror part 3B-
Author POV
Yesung
yang keluar dari kamarnya dengan tergesa-gesa, menjadi panik ketika melihat
Kyuhyun dan Heechul dengan tatapan kosong. Mereka berdua layaknya orang yang
sedang tak sadarkan diri. Hanya saja kondisi mata mereka masih dalam keadaan
terbuka. Eunhyuk dan Donghae yang berdiri tak jauh dari ruang tengah tak berani
mendekat dan hanya berdiri didekat ruang makan.
“Yak!
Mereka kenapa?” tanya Yesung.
“Molla
hyung, tadi saat aku masih nonton TV semuanya baik-baik saja sampai Kyuhyun
menatap suatu arah dan tiba-tiba menjadi seperti ini.” Terang Sungmin dengan
wajah paniknya.
“Lalu
kalau Heechul hyung?”
“Tadi
aku hendak memanggilnya untuk mengajaknya keluar sebentar. Tapi ketika kubuka
pintu kamarnya, kondisinya sama seperti Kyuhyun saat ini.” Ujar Eunhyuk yang
perlahan mendekat.
“Apa
ini ada sangkut pautnya dengan hilangnya teman-teman kita hyung?” tanya
Donghae.
“Aku
rasa begitu. Kita harus menyelidiki masalah ini. Kita harus sesegera mungkin
menemukan penghuni yang lain dan memecahkan misteri ini.” Kemudian Yesung
beranjak dari tempat duduknya dan masuk kekamarnya. Tak lama kemudian Sungmin,
Eunhyuk dan Donghae melihat Yesung keluar dengan blazernya, menyambar kunci
mobilnya dan bergegas pergi.
“Hyung,
mau kemana kau?” tanya Sungmin.
“Aku
harus menemui seseorang, sepertinya dia dapat membantu kita memecahkan masalah
ini. Hae~ah, aku pinjam cerminmu.”
“Ne,
tapi bolehkah aku ikut hyung.” Pinta Donghae. Tapi Yesung hanya menggeleng
kemudian pergi meninggalkan ruang tengah.
“Siapa
yang hendak hyung temui...” batin Sungmin.
***
Yesung mengemudikan
mobilnya dengan kecepatan sedang membelah jalanan kota Seoul yang masih nampak
ramai walau hari sudah menjelang tengah malam. Tujuannya kali ini adalah
menemui teman semasa SMA nya yang katanya memiliki indera keenam dan bisa
melihat seseuatu yang kasat mata. Yesung membuat janji dengan temannya itu
untuk bertemu disebuah kafe. Hanya membutuhkan 45 menit untuk sampai dikafe
tersebut.
Setibanya
Yesung di kafe yang memang buka 24 jam itu, terlihat Saeyoon, temannya semasa
SMA sudah menunggunya sembari menyesap minumannya. Yesung segera menghampiri
temannya yang telah duduk tak jauh dari pintu masuk.
“Annyeong
Saeyoon~ah, mian mengganggumu malam-malam begini.” Sapa Yesung.
“Ah,
gwenchana oppa. Apa yang membuatmu mendadak ingin bertemu denganku? Apa ada
sesuatu yang terjadi?” tanya Saeyoon yang mulai serius.
“Bisakah
kau melihat suatu kejanggalan pada benda ini?” ujar Yesung sembari mengeluakan
cermin itu dari saku blazzernya dan menggesernya hingga tepat berada didepan
Saeyoon.
Saeyoon
mengambil cermin itu. Sesekali ia membolak-balikan cermin itu. Awalnya Saeyoon
hanya menatap datar cermin itu seperti tak ada sesuatu yang janggal dari benda
yang tengah berada digenggamannya sekarang. Namun, tiba-tiba air mukanya
berubah ketika mata batinnya mulai menelusup lebih dalam dari cermin itu.
“Oppa...”
panggilnya lirih.
“Wae...
apa ada sesuatu yang buruk?”
“Apakah
beberapa temanmu ada yang menghilang secara tiba-tiba akhir-akhir ini?” tanya
Saeyoon dengan suara yang sangat lirih. Nyaris seperti orang yang berbisik.
“Ne,
apa yang terjadi Sae~ah, apakah aku masih bisa menemukan mereka?” tanya Yesung
dengan penuh harap.
“Kumohon
cepat temukan portalnya dan segera selamatkan mereka sebelum sesuatu yang buruk
menimpa mereka semua. Aku tak bisa membantumu lebih dari ini.”
“Portal?
Apa maksudmu?”
“Semua
teman-temanmu yang menghilang itu, tersedot masuk kedalam suatu portal
misterius. Yang aku lihat, mereke seperti terkurung disuatu tempat yang gelap,
dan dijaga oleh seorang yeoja berambut panjang. Yeoja inilah sang pemilik
cermin ini. Dia ingin mencari semacam persembahan untuk keabadian hidupnya.”
Papar Saeyoon.
“Tapi
apakah kau tahu kenapa kami yang menjadi sasarannya?”
“Untuk
alasan jelasnya aku juga tidak tahu oppa, yang pasti karena salah seorang dari
kalian yang menemukan cermin ini, maka dia bisa dengan mudah mencari
persembahan. Kalian yang tersisa harus menghancurkan cermin ini. Hanya saja...”
Saeyoon menggangtungkan kata-katany yang membuat Yesung makin penasaran.
“Hanya
saja apa Sae~ah?”
“Hanya
saja cermin ini akan hancur di dunia yang berada dibalik portal itu. Walaupun
kalian berusaha menghancurkannya sesampainya kalian didunia itu, kalian tetap
tak akan bisa menghancurkannya sampai kalian bisa menemukan orang terakhir yang
menghilang. Selama kalian mencari didunia itu, pertahankan niat suci kalian
untuk menemukan mereka, atau kalau tidak kalian akan terjebak selamanya didalam
sana. Kurasa hanya itu saja oppa yang dapat kulihat. Hari sudah malam oppa, aku
harus pulang.” Ujar Saeyoon seraya berdiri dari tempat duduknya.
“Mau
kuantar?” tawar Yesung.
“Tidak
usah oppa, lagi pula apartemenku tak jauh dari kafe ini.” Kemudian Saeyoon
berjalan meninggalkan Yesung sendirian dibangku itu.
“Saeyoon~ah,
chakkaman.” Teriak Yesung.
“Wae
oppa?”
“Apakah
kau tahu dimana letak portal itu?”
“Disekitar
asramamu.” Lalu Saeyoon beranjak keluar dari kafe itu.
***
Pagi
ini kondisi asrama masih sama seperti kemarin. Sepi. Semuanya sibuk dengan
aktivitas mereka masing-masing. Kecuali Yesung. Ya, dia tak memiliki jadwal
kuliah atau acara apapun pagi ini. Masih segar dipikirannya akan semua ucapan
yang dilontarkan Saeyoon tentang cermin itu tadi malam. Mengingat-ingat hal
itu, terlintas dibenaknya untuk mencari portal itu yang menurut Saeyoon berada
disekitar asramanya.
Yesung
POV
Kulangkahkan
kakiku untuk menyusuri tiap-tiap ruangan yang berada diasrama ini.
Bagaimanapun, aku harus segera mencari portal itu, dan menyelamatkan hyung dan
dongsaengku secepatnya sebelum hal yang buruk menimpa mereka semua. Tapi
permasalahannya adalah aku tak tahu dimana letak portal itu sebenarnya.
Hampir
seluruh ruangan sudah kumasuki, namun semuanya tetap tak membuahkan hasil yang
berarti. Hanya tersisa 2 ruangan yang belum kumasuki. Akhirnya kuputuskan naik
kelantai atas dan mengecek 2 ruangan yang tersisa disana. Kulangkahkan kakiku
perlahan menaiki anak tangga. Sesampainya dilantai atas, aku segera bergegas
membuka pintu yang berada dekat dengan tangga. Setelah kubuka ternyata tak ada
sesuatu yang janggal disana. Lalu aku mulai mendekati sebuah pintu yang berada
diujung koridor lantai 2 ini. Secara perlahan kuarahkan tanganku untuk membuka
pegangan pintu. Ketika pintu itu telah terbuka, disana hanya terdapat lemari
besar dengan sebuah cermin yang menempel dipintunya. Ada sesuatu yang tidak
beres dengan lemari ini.
Yesung
POV end
Donghae
POV
Hari
yang sangat menyebalkan baru saja kulalui. Bagaimana tidak, si asisten dosen
yang menggantikan Jung seonsaenim (bener
nggak tulisannya? -.-) memberi tugas yang mungkin bisa membuat kepalaku
pusing. Semoga Yesung hyung sempat membuat makanan karena aku sangat lapar
hehe.
Kubuka
pintu asrama perlahan. Sepi, kemana Yesung hyung. Kulangkahkan kakiku menuju
kamar dan meletakkan tas serta melepas blazzer yang kukenakan. Lebih baik
sekarang aku mencari dimana Yesung hyung. Kurasa dia tidak pergi keluar karena
pintu depan tidak terkunci.
“Hyung...
hyung... neo eoddiseo?” teriakku. Hening. Tak ada yang menyahut.
Feelingku
mengatakan kalau Yesung hyung sedang berada diruang atas. Entah mengapa sejak
aku masuk kedalam asrama, aku merasa ada suatu perasaan yang menarikku untuk
naik kelantai atas. Seperti ada seseorang yang memanggilku dengan sangat lirih.
Kulangkahkan
kakiku menaikki anak tangga. Suara decitan kayu dari tangga yang kupijak,
seketika membuat bulu kudukku berdiri. Baru separuh anak tangga yang kutempuh,
kulihat siluet hitam yang berdiri didekat pintu belakang asrama. Apa mungkin
itu Yesung hyung. Tapi, kenapa lebih mirip seperti.... seorang yeoja. Terus
kuperhatikan apa saja yang dilakukan siluet itu. Siluet itu hanya diam terpaku
didepan pintu. Namun, perlahan-lahan kulihat ia hendak menoleh kebelakang. Apa
mungkin dia menyadari kalau sedari tadi aku memperhatikannya. Ketika kepalanya
hendak menatap kearahku dengan sempurna...
“Hae~ah,
apa yang kau lakukan disini?” ujar Yesung hyung yang entah sejak kapan berada
dibelakangku.
“Oh..
Eh... hyung, darimana saja kau, daritadi aku mencarimu?” kataku. Kulirik siluet
tadi dari ekor mataku. Tapi, siluet itu sudah menghilang. Kemana siluet itu
pergi.
“Oh,
aku baru saja dari ruangan lantai atas, wae? Kau terlihat sangat kaget.”
“Eh,
eobseoyo, aku hanya lapar hyung hehe, memang apa yang kau cari disana?” tanyaku
sekenanya.
“Ah,
bukan sesuatu yang penting. Kajja, aku sudah membuat makanan untuk kalian.”
Kuikuti langkah Yesung hyung yang sudah berjalan mendahuluiku menuju dapur.
Jujur saja, aku masih penasaran dengan siluet tadi.
Donghae POV end
Author POV
Saat
dimeja makan, kedua namja itu hanya sibuk berkutat dengan pikiran
masing-masing. Yesung masih memandang hampa ke suatu arah, pikirannya tengah
tertuju pada lemari yang baru saja ia lihat diruangan itu. Padahal, ia ingat
betul kalau pada awalnya tak pernah ada 1 barangpun diruangan itu, karena
memang ruangan itu sengaja dikosongkan.
Sedangkan
Donghae hanya mengaduk-aduk makanan yang ada didepannya. Nafsu makannya
seketika hilang. Ia masih memikirkan siluet yang baru saja dilihatnya beberapa
menit yang lalu.
“Aku
pulang...” ujar seseorang yang langsung membuyarkan pikiran kedua namja tadi.
“Hyung,
kemarilah, aku sudah membuatkan makanan untukmu.” Kata Yesung.
“Hyung,
kau kenapa? Wajahmu pucat.” Ujar Donghae yang langsung meletakkan telapak
tangannya di dahi Heechul.
“Gwenchana,
aku hanya kelelahan. Setelah makan aku akan istirahat.” Ujar Heechul seraya
menjauhkan tangan Donghae dari dahinya.
“Ige,
hyung. Makanlah, lalu istirahat.” Kata Yesung sembari meletakkan sepiring
bulgogi dihadapan Heechul.
“Gomawo.”
Ucap Heechul lirih yang hanya dibalas anggukan oleh Yesung.
***
Sore
yang cerah sangat bertolak belakang dengan semangat para penghuni asrama yang
tersisa. Tak ada yang melakukan aktivitas apapun. Yesung dan Donghae sedang
duduk dilantai sembari menonton tv dengan malas. Heechul tengah tertidur lelap
di sofa yang terletak disamping tempat Yesung dan Dongahe duduk.
Ingin
membunuh rasa jenuhnya, Yesung memutuskan untuk naik ke lantai atas dan kembali
menyelidiki lemari yang ada didalam ruangan itu. Karena ia pikir Donghae tengah
menonton tv dan tidak akan menyadari kalau ia hendak pergi dari ruangan ini,
maka Yesung berdiri secara perlahan-lahan dan berniat berjalan mengitari sofa. Namun,
dugaannya salah ketika Donghae tiba-tiba memegang tangannya.
“Hyung,
mau kemana kau?” pertanyaan Donghae singkat namun terkesan mengintimidasi
menurut Yesung.
“Eoh,
hyung ingin kekamar, wae?” elaknya.
“Eobseoyo,
kupikir hendak pergi kemana.” Ujar Donghae yang kemudian melepaskan tangannya
dari pergelangan tangan Yesung.
BRAKK...
Baru
saja berjalan beberapa langkah, tiba-tiba terdengar suara bantingan pintu.
Sontak Donghae dan Yesung segera berlari kearah pintu depan. Heechul yang
mendengar itupun jadi terbangun dan segera menyusul dongsaeng-dongsaengnya. Dipintu
depan mereka melihat Eunhyuk dan Sungmin memapah Kyuhyun yang tengah tak
sadarkan diri.
“Apa
yang terjadi pada anak itu?” tanya Heechul lirih.
“Nanti
akan kuceritakan, yang jelas sekarang bantu aku membawa Kyuhyun karena dia
berat sekali.” Keluh Eunhyuk.
Akhirnya
Donghae dan Yesung segera membantu Sungmin dan Eunhyuk membopong Kyuhyun
kekamarnya. Sedangkan Heechul beranjak menuju dapur untuk membuat teh hangat.
Setelah berhasil merebahkan tubuh Kyuhyun diranjangnya, semua pasang mata yang
ada dikamar itu langsung menatap Sungmin dan Eunhyuk seolah meminta jawaban
atas pertanyaan mereka tadi.
Sungmin
dan Eunhyuk malah melempar pandang satu sama lain seolah mengisyaratkan siapa
yang harus menceritakan kronologi pingsannya Kyuhyun.
“Yak!
Apa kalian tak sadar kalau kami ini menunggu penjelasan kalian..” ujar Heechul
ketus.
“Ah,
sudahlah biar aku saja yang bercerita. Kau rawatlah couplemu itu hyung.” Kata Eunhyuk
yang kemudian membenarkan posisi duduknya.
“Terserah
apa katamu lah Hyuk.” Celetuk Sungmin yang mulai beranjak menuju sisi sebelah
kanan ranjang Kyuhyun.
“Begini,
tadi saat pulang dari kampus, aku dan Sungmin hyung tidak sengaja melihat
Kyuhyun seperti berjalan menuju suatu tempat. Lantas kami mengikutinya dari
belakang. Tiba-tiba dia-Kyu- menoleh kebelakang melihat tepat kearah kami.
Samar-samar kulihat lensa matanya berubah menjadi abu-abu sebelum akhirnya kami
melihatnya tak sadarkan diri.” Papar Eunhyuk.
“Tatapannya
sangat mengerikan saat itu.” Sungmin ikut menimpali.
Setelah
mendengar pemaparan dari Sungmin dan Eunhyuk, semuanya kembali bergelut dengan
pikiran masing-masing. Pikiran mereka semua tertuju pada semua
kejadian-kejadian ganjil yang mereka alami beberapa waktu terakhir.
“Eung..”
Lenguh Kyuhyun dalam tidurnya.
“Kyu~ah...”
ujar Heechul, Yesung, Sungmin, Donghae dan Eunhyuk nyaris bersamaan.
“Mir...
mirror...”
“...”
keempat namja itu hanya terdiam.
“Hyung!”
tiba-tiba Kyuhyun membuka matanya dan mencengkram erat ujung kaos yang Yesung
kenakan.
“Wae?
Ada apa?” tanya Yesung sedikit bingung.
“Mirror.
I think you already know it.” Ucap Kyuhyun. Semuanya menatap kaget ketika lensa
mata Kyuhyun berubah menjadi abu-abu.
“Sepertinya
ada yang tidak beres dengan Kyuhyun. Tak biasanya ia berbicara dengan bahasa
asing. Bahkan aku yakin sekali kalau ia belum lancar berbahasa inggris.” Ujar Eunhyuk.
“Me,
what’s you mean?” tanya Yesung. Sepertinya ia mengetahui kemana arah pembicaraan
Kyuhyun- arwah yang merasuki tubuh Kyu-
“That
mirror, is a portal. And you try to find this portal by yourself, right?”
“You...
know about it?” tanya Yesung. Belum sempat menjawab, Kyuhyun kembali tak
sadarkan diri.
“Portal?
Portal apa yang dimaksud Kyuhyun, Yesung~ah.” Tanya Heechul.
“Iya,
hyung. Kenapa kau tak menceritakan ini pada kami?” tanya Sungmin.
“Baik-baik,
aku akan menjelaskan masalah ini. Beberapa hari yang lalu aku menemui temanku
yang bisa dikatakan memiliki indera keenam. Dan dia juga mengatakan padaku, aku
harus mencari portal itu untuk bisa menyelamatkan teman-teman kita yang
menghilang. Dan sekarang, portal itu sudah kutemukan.”
“Lalu
apa yang harus kita lakukan sekarang?” tanya Donghae.
“Tidak
ada jalan lain, kita harus masuk kedalam portal itu secepatnya.”
“MWO!!!”
-TBC-
Thanks for reading ^^
EVILKYU DIRASUKIN HUHG~ *siramairtujuhrupa
BalasHapustap tap tap deg duer'-' *abaikan*
waah keren nih setannya bisa engrish, untung yg dirasukin engga donge._.v
typo adl kesenian yg tertuda kk~
feelnya kena sih tpi rada kcepatan siplah bagus kok aku yg mbaca bisa ngarti alurnya :)
Hehhh aku penasaran dmana letak portal e nihh trus cara masuk e gmana -_- nah ke !!
ndak ada seng ilang lagih to? KYU sadar ga tuh apa krasukan terus kyk gitu doooh poor sayangkyu !!
baguuus dtunggu next partnya^^
typo itu sebuah kesenian khas tiap" author keke~
Hapusaku takut nek donghae ntar malah kebalik ngomongnya ._.v
kalo alurnya tak panjangin ntar ada yg protes eon -_-
dipart 4 semuanya terkuak, kalo masalah ada yg ilang lagi nggak, ntar baca next partnya.
maafkan saya menyiksa kyu mu disini *dirajamsparkyu
bentar lagi ending...