{FF} The Fault - Part 1/2

 Author                     : Ima {@Imasitinoorc | twitter}

 Tittle                          : The Fault

 Genre                        : Fantasy, Romance

 Length                       : Twoshoot

 Cast                           : Cho Kyuhyun as Marcus Cho

                                      Jasselyn Park as You

 Other Cast                : Kim Jongwoon as Jeremy Kim (Marcus’s cousin)

  Can you see by your self

 Author Note :

            Author back with author’s fantasy again. As reader wish, the main cast in this story is Cho Kyuhyun. I try to give all of my best to finish this story. All of POV in here is Author POV. I hope you can like it. Leave your comment because it’s so important for me. Inspired by The Titans MV – Rasa Ini.

            Warning! Typo always everywhere. And I’m so sorry if my english is weird.

            Happy reading ^^

THE FAULT

            “Hyung, can I go to outside? Let me to get blood, I’m thirsty.” Ujar seorang namja berkulit putih pucat meminta persetujuan sepupunya yang tengah berkonsentrasi membidik seekor burung dengan busur panahnya.

“Bisakah kau tak menghancurkan konsentrasiku?” kata namja yang dengan wajah kesalnya membuang busur panahnya begitu saja.

“Oh ayolah hyung, kau tak akan membiarkanku kehausan disini kan. Maka dari itu bukalah gerbang pengaman tempat ini agar aku bisa pergi.”

“Aish, kau selalu saja mengganggu hiburanku. Pergilah dan kembali sebelum pukul 2 pagi atau kau akan menerima hukumanmu, Marcus.”

“Ya ya ya aku tahu itu, lagipula, sekarang bukan bulan purnama jadi aku tak akan membuat kekacauan.” Ujar seseorang yang dipanggil Marcus itu dengan evil smirknya.

Lelaki bermata sipit itu hanya menatap jengah adik sepupunya itu, kemudian mengayunkan sebentar telapak tangannya yang mulai dilapisi cahaya terang untuk membuka mantra pengaman mansion ini.

“Thank you, Jeremy hyung. You’re the best.” Kata Marcus setengah berteriak kemudian berlari menuju gerbang sebelum Jeremy menutupnya kembali.

~~~

Malam yang cukup dingin ini dihabiskan Marcus untuk berjalan diarea hutan pembatas antara dunianya dan dunia manusia. Mata tajamnya menyisir sekeliling hutan untuk mencari binatang yang mungkin masih berkeliaran dimalam hari. Tiba-tiba ia melihat beberapa semak-semak bergerak, pendengarannya yang sangat peka memudahkannya untuk mengetahui binatang apa yang bersembunyi dibaliknya.

“Golden deer.” Gumam Marcus.

Tanpa sadar, taring Marcus tumbuh begitu saja diikuti seringai tajam miliknya. Marcus mengendap-endap dibalik pepohonan rindang diantara semak-semak itu. Matanya terus mengawasi pergerakan binatang buruannya malam ini. Ketika binatang itu tak membuat pergerakan yang berarti, dengan sigap Marcus segera menyerang rusa itu dan menyedot habis darahnya. Setelah puas menghilangkan dahaganya, ia meletakkan begitu saja bangkai rusa itu dan kembali berjalan menyusuri hutan.

Sinar bulan yang menerangi malam itu nampak sangat indah dimata Marcus. Kini ia tengah bersandar pada dahan pohon terbesar dihutan itu yang sekaligus menjadi pohon pembatas antara dunianya dan dunia manusia. Perlahan Marcus mulai menutup matanya sembari menikmati semilir angin malam yang berhembus pelan.

“Kyaaa!!! Siapa saja tolong aku!” jerit seorang gadis yang entah berasal darimana.

Marcus yang sayup-sayup mendengar jeritan tersebut langsung terkesiap dan mulai mengarahkan pandangannya menatap sekeliling. Tak ada yang terjadi. Kemudian matanya terarah menuju dunia manusia. Dunia yang merupakan pantangan untuk dikunjunginya. Dan benar saja, ketika ia menatap dunia itu dari dahan tempatnya duduk saat ini, dilihatnya seorang gadis yang terpojok disebuah dinding dengan dilingkupi aura hitam yang amat jahat.

Hati kecilnya terus memaksa Marcus untuk menolong gadis itu. Tapi, jika ia melanggar pantangan itu, hyungnya akan sangat marah terhadapnya karena hyungnya merupakan penjaga perbatasan antara 2 dunia sekaligus pemimpin tertinggi didunia yang menjadi tempat tinggal para vampir dan makhluk lain sejenisnya. Jika tidak ditolong, mungkin gadis itu bisa mati.

Aura hitam terus menerus menyelubungi hampir seluruh tubuh gadis itu. Akhirnya, Marcus mengikuti hati kecilnya untuk menolong gadis itu dan menanggung apapun resiko yang akan diterimanya. Paling tidak ia bisa menyelamatkan gadis itu agar ia tak mati sia-sia.

~~~

Gadis itu makin terpojok di dinding. Makhluk hitam yang ada didekatnya pun perlahan-lahan mendekat dan menyedot hampir seluruh jiwanya. Gadis itu terus mengerang kesakitan ketika rohnya mulai disedot oleh makhluk hitam itu.

“Dark angel, kembalilah! Ini bukanlah tempatmu. Jangan buat kekacauan!” sentak Marcus ketika ia sudah berada dibelakang makhluk itu.

“Sialan kau Marcus!! Beraninya kau mencampuri urusanku!” ujar makhluk itu sembari membuka jubah hitamnya yang terus memancarkan aura hitam.

“Jordan!!”

“Senang bisa bertemu kembali denganmu!” ucap Jordan dengan menunjukkan seringainya.

“Aku tak suka berbasa-basi denganmu, Jordan! Segera lepaskan gadis tak bersalah itu. SEKARANG!!” Bentak Marcus dengan kilatan kemarahan yang tergambar jelas dari sorot matanya yang tajam.

“Ow.. ow.. ow. Keep calm Mr. Cho. Biarkan aku menghisap roh manusia ini, agar aku bisa tetap abadi. Aku sedang tak ingin adu mulut denganmu karena itu akan semakin membuang waktuku, maka dari itu pergilah!!” Mendengar penuturan itu, Marcus melirik sekilas gadis yang tengah terkapar di dinding itu tengah menggelengkan kepalanya seolah mengisyaratkan agar ia tak meninggalkan gadis itu sendirian bersama makhluk seperti Jordan.

“Lalu apa yang akan kau lakukan jika aku memilih untuk tetap berada ditempat ini dan menyelamatkan gadis yang tak bersalah itu hum?” tantang Marcus dengan menampakkan seringai tajamnya.

Aura hitam yang semenjak tadi memancar semakin bertambah ketika Jordan mendengar perkataan seorang Marcus Cho yang seolah menantang seorang dark angel tangguh seperti dirinya. Marcus pun tahu kalau Jordan tidak akan tinggal diam setelah mendengar ucapannya tadi. Sungguh, jika ada manusia lain di wilayah itu selain gadis yang tengah terkapar disudut dinding, maka orang itu akan merasakan seluruh bulu kuduknya meremang. Benar-benar aura yang sangat menakutkan.

“Apa yang sedang kalian lakukan ditempat ini eoh?” ujar seseorang.

“Hyung...”

“Kau!”

Seseorang yang berhasil mengusik ketegangan antara Marcus dan Jordan itu melangkah perlahan mendekati gadis yang mulai kehilangan kesadarannya. Aura hitam yang sangat kontras energinya dengan Marcus dan Jordan itupun mulai berpendar ketika ia meletakan tangannya dipergelangan tangan gadis itu seolah mencari denyut nadi. Setelah dirasa menemukan denyut nadi itu, ia perlahan berbalik arah dan berjalan menghampiri Marcus dan Jordan yang seolah membeku ketika melihat orang itu datang.

TBC

Kira-kira siapa yang datang?

Lalu apa konsekuensi yang akan diterima Marcus karena melanggar larangan Jeremy?

Akankah gadis itu bisa selamat?

Tunggu kelanjutan partnya ya...

Thanks for reading ^^

Leave your comment...

If you wanna share it, take a credit completely