Minggu, 19 Januari 2014

{FF} The Fault - part 2/2 (B)



Author                        : Ima {@Imasitinoorc | twitter}
 Tittle                          : The Fault
 Genre                        : Fantasy, Romance
 Length                       : 2 part
 Cast                           : Cho Kyuhyun as Marcus Cho
                                      Jasselyn Park as You
 Other Cast                : Kim Jongwoon as Jeremy Kim (Marcus’s cousin)
  Can you see by your self

 Author Note :
            Author back with author’s fantasy again. As reader wish, the main cast in this story is Cho Kyuhyun. I try to give all of my best to finish this story. All of POV in here is Author POV. I hope you can like it. Leave your comment because it’s so important for me. Inspired by The Titans (Indonesian band) MV – Rasa Ini.
            Warning! Typo always everywhere. And I’m so sorry if my english is weird.
            Happy reading ^^





THE FAULT
  Previous part...
“Sepertinya kau hanya bisa mengantarku sampai disini saja kawan.” Ujar Marcus sembari mengikat pegasusnya pada sebuah pohon besar yang terletak tak jauh dari semak itu.
Perlahan ia mulai berjalan mendekati semak itu. Dirabanya sejenak dedaunan semak itu. Terasa sama seperti daun pada umumnya. Itu berarti tak ada bahaya besar yang mengancamnya. Ekor matanya sempat melihat sebuah akar bergerak diujung semak. Ketika Marcus menoleh, tak terjadi apapun disana. Namun, tiba-tiba...
“ARRGHHH!!” #

The Fault part 2B

“ARRGHHH!!” #
Sebuah akar penuh duri mengikat erat sebelah kakinya, dan menyebabkan ia terperosok kesebuah lubang yang entah dimana dasarnya. Marcus tak dapat melihat apapun sampai akhirnya ia merasakan tubuhnya membentur tanah. Hanya rasa sakit diseluruh badan lah yang bisa ia rasakan. Terutama pada bagian kakinya yang kini mulai mengucurkan darah segar. Ia jatuh tepat disebuah lubang yang sangat gelap dan sedikit berair.
“Paling tidak aku tak perlu khawatir kalau kekuatanku yang tak stabil akan kambuh disini.” Monolog Marcus.
Marcus mulai berjalan perlahan dan sedikit tertatih akibat luka dikakinya. Ia hanya mengikuti langkah kakinya yang entah akan membawanya kemana. Marcus yakin kalau arah yang ia tempuh sekarang akan membawanya menuju danau yang bahkan ia sendiri pun belum pernah mengunjunginya. Jalan yang ia lalui semakin lama semakin menyurutkan semangatnya. Jalan yang Marcus lalui seperti tak memiliki ujung walau telah cukup lama ia berjalan dalam kegelapan lorong tempat ia terjatuh tadi. Kaki yang masih mengeluarkan sedikit darah akibat terlilit akar penuh duri makin membuat kondisinya melemah. Ia harus meminum paling tidak darah rusa untuk mengembalikan sedikit kondisinya sekaligus menghilangkan sedikit nyeri pada kakinya. Tapi bagaimana caranya ia menemukan rusa dalam lorong antah berantah ini.
Lama berkutat dengan pikirannya, membuat Marcus merasa kerongkongannya mulai mengering. Kenapa ia tiba-tiba baru merasa haus saat berada ditempat antah berantah ini. Padahal ini sudah berhari-hari sejak ia memulai perjalanannya. Ada yang tidak beres disini.
Energi yang tersisa ditubuhnya makin menipis. Ia harus mendapatkan darah bagaimanapun caranya. Yang terfokus dalam pikirannya saat ini adalah mendapatkan darah secepatnya sebelum energinya benar-benar terkuras habis. Bodohnya Marcus, ia sama sekali tak membawa cadangan kantung darah untuk perbekalannya selama perjalanan. Obsesi untuk menyadarkan Jasselyn lah yang saat itu memenuhi pikirannya sehingga ia lupa akan kebutuhannya sendiri.  Sepertinya ia telah benar-benar menyadari bahwa ia jatuh cinta pada Jasselyn. Ia akan melakukan apapun untuk kesadaran Jasselyn. Ya, ia tak boleh menyerah disini. Ia harus kuat bertahan sedikit lagi.
Langkah kaki yang semakin lama semakin bertambah pelan dan berat membuatnya Marcus tumbang. Ia terjatuh didekat kubangan air. Tangan Marcus berusaha meraih air itu dan meminumnya. Berharap rasa haus itu hilang. Namun, air yang berhasil diminumnya tak memberikan efek apapun pada tubuhnya. Marcus pun akhirnya terkulai lemah disamping kubangan air itu dan menutupkan matanya.
Perlahan, ia mulai merasakan matanya terpapar sebuah cahaya. Merasa sedikit terganggu dengan cahaya yang amat menyilaukan itu, ia membuka matanya.
“Sial, ternyata ini sebuah jebakan.” Ujar Marcus lirih.
Benar saja, cahaya yang baru saja mengenai mata atau bahkan seluruh tubuhnya adalah sinar bulan yang entah muncul darimana. Dan situasi seperti ini benar-benar merupakan ujian terberat bagi Marcus. Tak berapa lama kemudian ia merasakan sekujur tubuhnya memanas. Aliran darahnya pun juga terasa panas mengalir dalam tubuhnya. Ini benar-benar menyiksa Marcus. Ia tak bisa menahan atau bahkan mengontrol kekuatannya. Ia tak bisa berpikir jernih sekarang.
Tiba-tiba kekuatan gelap itu menguasai tubuh dan jiwa Marcus. Hal itu membuat siapapun yang ada didekatnya akan merasakan dingin seperti hawa kematian telah berada tak jauh darinya. Mata Marcus yang telah berubah menjadi merah menyala terfokus pada sebuah objek yang berada sekitar 800 meter disampingnya. Dilihatnya seonggok tubuh dengan penuh luka tergeletak disana. Bau anyir darah segar seketika menarik perhatiannya. Bayangan darah itu mengalir kedalam kerongkongannya dan menghilangkan dahaga yang sejak tadi terus menghantuinya memenuhi pikirannya. Marcus bahkan tak sadar kalau tubuhnya kini mulai berdiri kemudian berjalan terseok-seok mendekati tubuh yang sepertinya telah tak bernyawa itu.
“You’re my blood. I got you.” Ujar Marcus dengan seringai menakutkan miliknya. Mulutnya yang perlahan terbuka menampakkan sedikit gigi taring tajam yang dapat mengoyak daging hanya dalam hitungan detik.
Semakin lama ia semakin dekat dengan tubuh penuh darah itu. Namun, saat langakahnya hanya tinggal sejengkal jari, sekelebat siluet wanita dengan senyuman manisnya muncul dalam benak Marcus.
“Jasselyn...” desisnya perlahan dengan senyuman manis yang mulai terkembang dibibirnya yang sedikit tebal.
Wanita yang sedari tadi menampakkan senyum terbaiknya seketika berubah murung ketika melihat Marcus hanya tinggal selangkah lagi dengan tubuh seorang manusia yang berada tepat dihadapan Marcus. Sorot mata Marcus yang penuh nafsu akan darah mulai memudar seiring dengan perubahan mimik wajah wanita itu. Kini hanya terpancar tatapan sendu saat melihat wanita itu mulai menitihkan air mata.

“Kembalilah pada tujuan awalmu pergi ke danau itu Marcus-ssi. Kumohon. Selamatkan aku.”

Suara itu. Suara wanita itu terdengar sangat jelas ditelinganya. Benarkah itu suara Jasselyn. Suara itu penuh sarat kesedihan dan kesakitan.

“Lawanlah dengan segenap kekuatan dan ketulusan hatimu segala sesuatu yang menghambatmu untuk menyelamatku. Aku yakin hanya kaulah yang sanggup menyadarkanku.”

Marcus mulai merasakan adanya pemberontakan yang datang dari dalam hatinya. Otaknya memerintahkan Marcus untuk kembali berjalan ketubuh tak bernyawa itu dan menghisap darah dari tubuh itu, sedangkan hatinya bertindak sebaliknya. Apa yang harus dipilih Marcus saat ini. Ia tak tahu. Menghisap darah makhluk yang terbunuh merupakan suatu perbuatan keji. Itu sama saja ia menggunakan hak yang bukan merupakan miliknya. Lagipula ia hanya diperbolehkan meminum darah binatang.
Lorong ini adalah lorong halusinasi. Lorong dimana seluruh halusinasi dari yang paling indah hingga yang paling mengerikan berkumpul menjadi satu. Lorong inilah yang sering kali membunuh bangsa Blue World yang hendak menuju danau itu. Tetapi, apakah godaan itu juga berlaku untuk Marcus yang notabenenya merupakan salah satu keluarga Blue world Kingdom. Jawabannya ya. Halusinasi tidak pernah memandang bulu. Halusinasi itu akan muncul ketika seseorang dalam kondisi setengah sadar, kalut atau bahkan saat orang itu ketakutan. Saat tubuh seseorang terkena kendali penuh oleh halusinasi, orang tersebut akan gila bahkan mati. Walau bangsa Blue World merupakan bangsa yang abadi –tidak akan bisa mati- tapi ia bisa dibinasakan secara jiwa oleh halusinasi.
Marcus hampir kehilangan seluruh kesadarannya. Halusinasi itu telah menyelimuti tubuh Marcus. Halusinasi akan darah, kini benar-benar menguasai akal pikirannya. Hal ini membuat Marcus sangat tersiksa dan frustasi. Wajah tampannya makin terlihat pucat dan terlihat merasakan sakit yang amat sangat. Tak jauh dari tempat Marcus terduduk saat ini, nampak seorang dengan sayap kelabunya yang gagah tengah tertawa puas menyaksikan salah seorang bangsa Blue World tersiksa akibat kekuatannya. Ya, seorang dengan sayap kelabu itu adalah Spencer Lee. Dark angel yang memiliki kekuatan mengendalikan halusinasi.
Seluruh penghuni Blue World sangat ketakutan apabila bertemu dengan dark angel pengendali halusinasi ini. Dark angel sejenis Spencer hanya tak bisa mengganggu bangsa Blue World apabila mereka tengah berada dalam lingkup kawasan yang telah diberi pagar pembatas oleh Jeremy. Pagar itu berfungsi untuk menghalau seluruh dark angel jahat selain dari dark angel sejenis Jordan yang sebenarnya memang merupakan penghuni asli Blue World.
Dengan gummy smilenya yang menunjukkan wajah tak berdosanya, Spencer terus tertawa. Ia sangat senang menyaksikan seorang tengah tersiksa akan perbuatannya. Tawanya makin menggelegar ketika melihat tubuh Marcus yang mulai melemah akibat halusinasi yang dibuatnya tergeletak dan terus meringis kesakitan.
“Kau tak akan pernah lolos dari wilayah kekuasaanku. Hahaha...” ujar Spencer dengan tawa yang makin terdengar mengerikan.
“Good job, Spencer. Aku senang melihat adegan seperti ini.” Ucap seseorang dengan kekehannya yang seketika membuat Spencer menoleh kebelakang.
“Ah ya, kau benar hyung. Ini sangat menyenangkan. Mana bayaranku!”
“Bunuh dia terlebih dahulu, baru kuberikkan apapun yang kau minta.”
“Itu mudah.”
Seketika tubuh Spencer melayang mendekati tubuh Marcus yang hampir sekarat dengan sebuah panah yang akan siap ia hunuskan tepat dijantung Marcus. Ketika ia hampirsampai tiba-tiba tubuh Spencer terpental dan membentur dinding lorong. Hal itu menyebabkan tubuh Spencer hancur seperti debu yang berterbangan.
“Sial!! Beraninya ia membunuh orang suruhanku!! Tunggu saja pembalasanku Marcus Cho! Mungkin sang pengendali halusinasi itu telah kau hancurkan tapi halusinasi itu akan terus menyiksamu sampai kau mati. HAHAHAHA!!” ujar seseorang yang dipanggil hyung tadi oleh Spencer sesaat sebelum ia menghilang.#


  There is troublemaker. Who is that? Try to guess it by your self :P
Thanks for reading. See you on 2C -the final part- ^^  
 

2 komentar:

  1. aku jadi penasaran. si 'hyung' itu jordan apa ya? jangan sakiti marcus-ku ima! marcus harus selalu bahagia. sayang, kamu bertahan yaaaa... jangan menyerah. ayo im.. part c lo ya.. ingat, happy ending!! marcus-ku harus selalu bahagia

    BalasHapus
    Balasan
    1. hai upik, makasih udah dibaca, senang bisa menyiksa biasmu *ketawa evil*
      part c insyaAllah secepatnya ya... buat ending lihat sendiri ntar wkwkwk XD

      Hapus