Author : Ima {@Imasitinoorc |
twitter}
Tittle : The Fault
Genre : Fantasy, Romance
Length : 2 part
Cast :
Cho Kyuhyun as Marcus Cho
Jasselyn Park as You
Other Cast : Kim Jongwoon as Jeremy Kim
(Marcus’s cousin)
Can you see by your self
Author Note :
Author back with author’s fantasy
again. As reader wish, the main cast in this story is Cho Kyuhyun. I try to
give all of my best to finish this story. All of POV in here is Author POV. I
hope you can like it. Leave your comment because it’s so important for me.
Inspired by The Titans (Indonesian band) MV – Rasa Ini.
Warning! Typo always everywhere. And
I’m so sorry if my english is weird.
Happy reading ^^
THE
FAULT
Previous part...
“Sepertinya kau hanya
bisa mengantarku sampai disini saja kawan.” Ujar Marcus sembari mengikat
pegasusnya pada sebuah pohon besar yang terletak tak jauh dari semak itu.
Perlahan ia mulai berjalan mendekati
semak itu. Dirabanya sejenak dedaunan semak itu. Terasa sama seperti daun pada
umumnya. Itu berarti tak ada bahaya besar yang mengancamnya. Ekor matanya
sempat melihat sebuah akar bergerak diujung semak. Ketika Marcus menoleh, tak
terjadi apapun disana. Namun, tiba-tiba...
“ARRGHHH!!” #
The Fault part 2B
“ARRGHHH!!” #
Sebuah
akar penuh duri mengikat erat sebelah kakinya, dan menyebabkan ia terperosok
kesebuah lubang yang entah dimana dasarnya. Marcus tak dapat melihat apapun
sampai akhirnya ia merasakan tubuhnya membentur tanah. Hanya rasa sakit
diseluruh badan lah yang bisa ia rasakan. Terutama pada bagian kakinya yang
kini mulai mengucurkan darah segar. Ia jatuh tepat disebuah lubang yang sangat
gelap dan sedikit berair.
“Paling tidak aku tak perlu khawatir
kalau kekuatanku yang tak stabil akan kambuh disini.” Monolog Marcus.
Marcus
mulai berjalan perlahan dan sedikit tertatih akibat luka dikakinya. Ia hanya
mengikuti langkah kakinya yang entah akan membawanya kemana. Marcus yakin kalau
arah yang ia tempuh sekarang akan membawanya menuju danau yang bahkan ia
sendiri pun belum pernah mengunjunginya. Jalan yang ia lalui semakin lama
semakin menyurutkan semangatnya. Jalan yang Marcus lalui seperti tak memiliki
ujung walau telah cukup lama ia berjalan dalam kegelapan lorong tempat ia
terjatuh tadi. Kaki yang masih mengeluarkan sedikit darah akibat terlilit akar
penuh duri makin membuat kondisinya melemah. Ia harus meminum paling tidak darah
rusa untuk mengembalikan sedikit kondisinya sekaligus menghilangkan sedikit
nyeri pada kakinya. Tapi bagaimana caranya ia menemukan rusa dalam lorong antah
berantah ini.
Lama
berkutat dengan pikirannya, membuat Marcus merasa kerongkongannya mulai
mengering. Kenapa ia tiba-tiba baru merasa haus saat berada ditempat antah
berantah ini. Padahal ini sudah berhari-hari sejak ia memulai perjalanannya. Ada
yang tidak beres disini.
Energi
yang tersisa ditubuhnya makin menipis. Ia harus mendapatkan darah bagaimanapun
caranya. Yang terfokus dalam pikirannya saat ini adalah mendapatkan darah
secepatnya sebelum energinya benar-benar terkuras habis. Bodohnya Marcus, ia
sama sekali tak membawa cadangan kantung darah untuk perbekalannya selama
perjalanan. Obsesi untuk menyadarkan Jasselyn lah yang saat itu memenuhi pikirannya
sehingga ia lupa akan kebutuhannya sendiri. Sepertinya ia telah benar-benar menyadari
bahwa ia jatuh cinta pada Jasselyn. Ia akan melakukan apapun untuk kesadaran
Jasselyn. Ya, ia tak boleh menyerah disini. Ia harus kuat bertahan sedikit
lagi.
Langkah
kaki yang semakin lama semakin bertambah pelan dan berat membuatnya Marcus
tumbang. Ia terjatuh didekat kubangan air. Tangan Marcus berusaha meraih air
itu dan meminumnya. Berharap rasa haus itu hilang. Namun, air yang berhasil
diminumnya tak memberikan efek apapun pada tubuhnya. Marcus pun akhirnya
terkulai lemah disamping kubangan air itu dan menutupkan matanya.
Perlahan,
ia mulai merasakan matanya terpapar sebuah cahaya. Merasa sedikit terganggu
dengan cahaya yang amat menyilaukan itu, ia membuka matanya.
“Sial,
ternyata ini sebuah jebakan.” Ujar Marcus lirih.
Benar
saja, cahaya yang baru saja mengenai mata atau bahkan seluruh tubuhnya adalah
sinar bulan yang entah muncul darimana. Dan situasi seperti ini benar-benar
merupakan ujian terberat bagi Marcus. Tak berapa lama kemudian ia merasakan
sekujur tubuhnya memanas. Aliran darahnya pun juga terasa panas mengalir dalam
tubuhnya. Ini benar-benar menyiksa Marcus. Ia tak bisa menahan atau bahkan
mengontrol kekuatannya. Ia tak bisa berpikir jernih sekarang.
Tiba-tiba
kekuatan gelap itu menguasai tubuh dan jiwa Marcus. Hal itu membuat siapapun
yang ada didekatnya akan merasakan dingin seperti hawa kematian telah berada
tak jauh darinya. Mata Marcus yang telah berubah menjadi merah menyala terfokus
pada sebuah objek yang berada sekitar 800 meter disampingnya. Dilihatnya
seonggok tubuh dengan penuh luka tergeletak disana. Bau anyir darah segar
seketika menarik perhatiannya. Bayangan darah itu mengalir kedalam
kerongkongannya dan menghilangkan dahaga yang sejak tadi terus menghantuinya
memenuhi pikirannya. Marcus bahkan tak sadar kalau tubuhnya kini mulai berdiri
kemudian berjalan terseok-seok mendekati tubuh yang sepertinya telah tak
bernyawa itu.
“You’re my blood. I got you.” Ujar Marcus
dengan seringai menakutkan miliknya. Mulutnya yang perlahan terbuka menampakkan
sedikit gigi taring tajam yang dapat mengoyak daging hanya dalam hitungan
detik.
Semakin
lama ia semakin dekat dengan tubuh penuh darah itu. Namun, saat langakahnya
hanya tinggal sejengkal jari, sekelebat siluet wanita dengan senyuman manisnya
muncul dalam benak Marcus.
“Jasselyn...” desisnya perlahan dengan
senyuman manis yang mulai terkembang dibibirnya yang sedikit tebal.
Wanita
yang sedari tadi menampakkan senyum terbaiknya seketika berubah murung ketika
melihat Marcus hanya tinggal selangkah lagi dengan tubuh seorang manusia yang
berada tepat dihadapan Marcus. Sorot mata Marcus yang penuh nafsu akan darah
mulai memudar seiring dengan perubahan mimik wajah wanita itu. Kini hanya
terpancar tatapan sendu saat melihat wanita itu mulai menitihkan air mata.
“Kembalilah pada
tujuan awalmu pergi ke danau itu Marcus-ssi. Kumohon. Selamatkan aku.”
Suara
itu. Suara wanita itu terdengar sangat jelas ditelinganya. Benarkah itu suara
Jasselyn. Suara itu penuh sarat kesedihan dan kesakitan.
“Lawanlah dengan
segenap kekuatan dan ketulusan hatimu segala sesuatu yang menghambatmu untuk
menyelamatku. Aku yakin hanya kaulah yang sanggup menyadarkanku.”
Marcus
mulai merasakan adanya pemberontakan yang datang dari dalam hatinya. Otaknya
memerintahkan Marcus untuk kembali berjalan ketubuh tak bernyawa itu dan
menghisap darah dari tubuh itu, sedangkan hatinya bertindak sebaliknya. Apa
yang harus dipilih Marcus saat ini. Ia tak tahu. Menghisap darah makhluk yang
terbunuh merupakan suatu perbuatan keji. Itu sama saja ia menggunakan hak yang
bukan merupakan miliknya. Lagipula ia hanya diperbolehkan meminum darah
binatang.
Lorong
ini adalah lorong halusinasi. Lorong dimana seluruh halusinasi dari yang paling
indah hingga yang paling mengerikan berkumpul menjadi satu. Lorong inilah yang
sering kali membunuh bangsa Blue World yang hendak menuju danau itu. Tetapi,
apakah godaan itu juga berlaku untuk Marcus yang notabenenya merupakan salah satu
keluarga Blue world Kingdom. Jawabannya ya. Halusinasi tidak pernah memandang
bulu. Halusinasi itu akan muncul ketika seseorang dalam kondisi setengah sadar,
kalut atau bahkan saat orang itu ketakutan. Saat tubuh seseorang terkena
kendali penuh oleh halusinasi, orang tersebut akan gila bahkan mati. Walau
bangsa Blue World merupakan bangsa yang abadi –tidak akan bisa mati- tapi ia
bisa dibinasakan secara jiwa oleh halusinasi.
Marcus
hampir kehilangan seluruh kesadarannya. Halusinasi itu telah menyelimuti tubuh
Marcus. Halusinasi akan darah, kini benar-benar menguasai akal pikirannya. Hal
ini membuat Marcus sangat tersiksa dan frustasi. Wajah tampannya makin terlihat
pucat dan terlihat merasakan sakit yang amat sangat. Tak jauh dari tempat
Marcus terduduk saat ini, nampak seorang dengan sayap kelabunya yang gagah
tengah tertawa puas menyaksikan salah seorang bangsa Blue World tersiksa akibat
kekuatannya. Ya, seorang dengan sayap kelabu itu adalah Spencer Lee. Dark angel
yang memiliki kekuatan mengendalikan halusinasi.
Seluruh
penghuni Blue World sangat ketakutan apabila bertemu dengan dark angel
pengendali halusinasi ini. Dark angel sejenis Spencer hanya tak bisa mengganggu
bangsa Blue World apabila mereka tengah berada dalam lingkup kawasan yang telah
diberi pagar pembatas oleh Jeremy. Pagar itu berfungsi untuk menghalau seluruh
dark angel jahat selain dari dark angel sejenis Jordan yang sebenarnya memang
merupakan penghuni asli Blue World.
Dengan
gummy smilenya yang menunjukkan wajah tak berdosanya, Spencer terus tertawa. Ia
sangat senang menyaksikan seorang tengah tersiksa akan perbuatannya. Tawanya
makin menggelegar ketika melihat tubuh Marcus yang mulai melemah akibat
halusinasi yang dibuatnya tergeletak dan terus meringis kesakitan.
“Kau tak akan pernah lolos dari wilayah
kekuasaanku. Hahaha...” ujar Spencer dengan tawa yang makin terdengar
mengerikan.
“Good job, Spencer. Aku senang melihat
adegan seperti ini.” Ucap seseorang dengan kekehannya yang seketika membuat
Spencer menoleh kebelakang.
“Ah ya, kau benar hyung. Ini sangat
menyenangkan. Mana bayaranku!”
“Bunuh dia terlebih dahulu, baru
kuberikkan apapun yang kau minta.”
“Itu mudah.”
Seketika
tubuh Spencer melayang mendekati tubuh Marcus yang hampir sekarat dengan sebuah
panah yang akan siap ia hunuskan tepat dijantung Marcus. Ketika ia hampirsampai
tiba-tiba tubuh Spencer terpental dan membentur dinding lorong. Hal itu
menyebabkan tubuh Spencer hancur seperti debu yang berterbangan.
“Sial!! Beraninya ia membunuh orang
suruhanku!! Tunggu saja pembalasanku Marcus Cho! Mungkin sang pengendali
halusinasi itu telah kau hancurkan tapi halusinasi itu akan terus menyiksamu
sampai kau mati. HAHAHAHA!!” ujar seseorang yang dipanggil hyung tadi oleh
Spencer sesaat sebelum ia menghilang.#
Thanks for reading. See you on 2C -the final part- ^^
.jpg)
aku jadi penasaran. si 'hyung' itu jordan apa ya? jangan sakiti marcus-ku ima! marcus harus selalu bahagia. sayang, kamu bertahan yaaaa... jangan menyerah. ayo im.. part c lo ya.. ingat, happy ending!! marcus-ku harus selalu bahagia
BalasHapushai upik, makasih udah dibaca, senang bisa menyiksa biasmu *ketawa evil*
Hapuspart c insyaAllah secepatnya ya... buat ending lihat sendiri ntar wkwkwk XD