Tittle :
The Secret Agent
Author :
Csyclouds
Genre : Action
Length :
Series
Rated : PG-16
Cast :
Kim Jongwoon
Lee Sungmin
Kim Ryeowook
Other Cast : Kim Yesung (Kim Jongwoon’s twins)
Can you see by yourself
Author
Note :
Hello readernim, Hey, I'm
come back again. Sorry for waiting so long. For your information, this fiction
is closer to the end part. I hope you still like it. thanks for you who always
wait my fiction.
Warning!
Typo everywhere so becarefull :P
Your RCL is very important for me ^^
Happy reading all...
Previous Chapter :
-Introduction
-The Story Begin
-When It Happen (Yesung's Side)
-I Save You or You Save Me (part A & B)
-It Isn't Over
-It Hard to be You
-That Man
THE SECRET AGENT
Previous chapter
Kini baik Mr.
Park dan para agent lainnya terdiam. Mereka bisa saja langsung memberondong Mr.
J dan anak buahnya dengan peluru panas. Tapi, mereka akan menerima resiko untuk
kembali kehilangan rekan mereka untuk selamanya. Mereka tak boleh bertindak
gegabah. Mr. J tertawa puas melihat kebingungan dari wajah orang-orang yang
hendak menentangnya. Suasana mendadak hening. Yang terdengar hanya suara Yesung
yang mencoba meloloskan diri dari tali yang mengikatnya sesaat setelah ia
mendapatkan kembali kesadarannya.
“Jika
kau berani membunuhnya, maka kau harus berani berhadapan denganku terlebih
dahulu.”
Kini semua yang
berada di toko itu serentak menoleh kearah samping. Disana terdapat seorang
dengan topi dan pistol yang ada didalam genggamannya. Yesung yang merasa tak
asing dengan suara itu sontak mendongak.
‘Kau...’
Part 7a
The Mysterious Agent and His Code
“Jika kau berani membunuhnya, maka
kau harus berani berhadapan denganku terlebih dahulu.”
Kini semua yang
berada di toko itu serentak menoleh kearah samping. Disana terdapat seorang
dengan topi dan pistol yang ada didalam genggamannya. Yesung yang merasa tak
asing dengan suara itu sontak mendongak.
‘Kau...’
Pria bertopi itu
hanya melempar senyum kecil tanda ia juga mengenali Yesung. Tak lama setelah
itu Heechul dan Jordan masuk dan kini berdiri tepat dibelakang pria bertopi
itu. Para personil Prince pun terkejut ketika mendapati Heechul yang saat ini
berada disana. Mereka sama sekali tak menyangka jika anggota baru mereka
tergabung dengan orang-orang yang ada sangkut pautnya dengan hukum dan
kriminal.
“Hei!! Siapa
kau??! Apa maksudmu mencampuri urusanku?!”
“Pentingkah
itu untuk kujawab sekarang? Kalian, terutama kau! Terlalu membuang waktu dengan
menyekap dia. Kalian ini terlalu bodoh.”
Mr. J yang saat
ini berdiri tak terlalu jauh dengan pria bertopi itu nampak geram melihat
seseorang yang dengan santainya mengatakan hal itu tepat dihadapannya. Dengan
cekatan Mr.J mengambil pistol dan mengacungkannya tepat dihadapan pria yang
dengan lancangnya mengatakan bodoh padanya.
“Oh,
sepertinya kau benar-benar ingin tau siapa aku. Baiklah. Aku John Kim. Mengenai
apa yang membuatku mencampuri urusanmu, sayang sekali, aku bukan orang yang
mudah membeberkan alasan. Dan bisakah kau menyingkirkan benda ini dari
hadapanku? Kau nampak seperti anak kecil dengan pistol ini Mr.J. Apa kau baru
saja bisa menggunakan ini sehingga kau tak bisa lepas dari benda ini?”
“Beraninya
kau!!!”
Tepat sebelum
Mr.J menarik pelatuknya, John telah terlebih dahulu menendang tangan Mr.J dan
mengakibatkan pistolnya terjatuh. Kejadian ini dimanfaatkan oleh Siwon dan
Kyuhyun untuk melakukan hal yang sama pada Rei dan asistennya. Pertikaian pun
tak terelakkan lagi.
Suara lepasan
peluru terdengar nyaring diruangan itu. John yang masih terpusat untuk
meringkus Mr.J, berusaha mengetahui dimana keberadaan pria yang menjadi mafia
nomor 1 didunia itu ditengah pertikaian ini dan membuat pria itu lumpuh
ditangannya sendiri. Yesung yang sudah bisa melarikan diri dan terbebas dari
tali yang sejak tadi mengikat pergelangan tangannya, juga turut menjadikan Mr.J
sebagai target utamanya saat ini. Kini Mr.J berlari. Ia berusaha kabur disaat
Rei dan anak buahnya tengah mengalihkan perhatian Mr.Park dan para agentnya.
“Kau pikir bisa
dengan mudah pergi dari tempat ini, pengecut!!”
Author POV End
Yesung POV
“Kau pikir bisa
dengan mudah pergi dari tempat ini, pengecut!!”
Emosiku kini
sudah mencapai puncaknya. Suara teriakanku itu sontak menghentikan langkah si
pengecut itu dan juga pria bertopi yang sempat beradu mulut dengan pengecut
itu. Kulangkahkan kakiku agar sejajar dengan pria bertopi yang belakangan
kuketahui bernama John Kim. Si pengecut Mr.J masih kukuh membelakangiku dan
John. Entah apa yang ia pikirkan. Ah aku salah. Mungkin lebih tepatnya apa yang
sedang ia rencanakan sekarang. Kini posisi kami 2 lawan 1. Ia jelas kalah
jumlah jika ia akan memilih beradu otot dengan kami.
“Aku
masih tak percaya kau berani memanggilku dengan kata itu, bocah! Kau sama
buruknya dengan kakakmu.”
“Kau
pantas kupanggil dengan pengecut. Kau bahkan hanya berani menghina hyungku
didepan adiknya. Bukan dihadapannya secara langsung. Bahkan aku ragu kalau kau
berani mengatakannya dihadapan hyungku.”
Dengan segenap
hati kutahan emosiku agar tak meluap-luap dihadapan pria bodoh yang berani
menghina Jongwoon hyung dihadapanku. Seorang yang saat ini berdiri disebelahku
pun masih bungkam dengan segala pikirannya. Mr.J terlihat geram akibat
ucapanku. Nampak terlihat saat ia membalikan tubuhnya dan menatapku dengan
tatapan tajamnya. Namun hal itu tak berlangsung lama, terlihat sebuah seringai
disudut bibirnya.
“Jika
kau berpikir semua ini akan berakhir dengan kau bertemu denganku lalu
menghancurkanku disini saat ini juga, kau salah. Ini belum berakhir bocah. Dan
aku belum akan mengakhirinya sebelum satu per satu dari kalian mati!”
“Takkan
semudah itu. Kau tau, caramu terlalu kekanakan!”
Akhirnya setelah
sepersekian menit bungkam, seseorang disampingku ini membuka suaranya. Kurasa
ia sudah menyusun strategi dadakan untuk menghadapi orang gila dihadapanku ini.
Sangat kentara dari cara bicaranya yang tenang tanpa adanya sirat emosi
sedikitpun.
“Kau
bilang aku kekanakkan! Baiklah, inilah yang kau sebut dengan kekanakkan.”
Aku tak melihat
apa yang dilakukan Mr.J setelah mengatakan kalimat itu. Yang pasti kini nampak
sekumpulan asap tebal yang memenuhi ruangan tempatku berpijak saat ini.
Bersamaan dengan itu terdengar suara langkah kaki yang sangat cepat. Ruangan
ini terlalu banyak kepulan asap. Radius jarak pandang ditempat ini sangat
minim. Lantas, siapa yang baru saja berlari?
“Sial!! Dia
berhasil melarikan diri!”
Tepat saat
kepulan asap ini mulai menipis, John berjalan menuju kearahku. Ia nampak sangat
kesal dan kurasa amarah serta emosinya sudah mencapai puncaknya.
“Kau tak apa?”
“Ya,
aku baik-baik saja. Kau tak perlu mengkhawatirkan aku. Pengaruh obat bius anak
buah Mr.J sudah berangsur menghilang dari tubuhku.”
“Syukurlah.
Sebaiknya kita temui yang lain. Aku yakin kau pasti juga bertanya-tanya kenapa
aku bisa ada ditempat ini. Dan kau pasti heran kan kenapa Heechul hyung bisa
bersamaku disini. Akan kuperjelas semua ini.”
Yesung POV End.
...
Author POV
Siwon’s House, London.
Seorang pria
termenung menatap air kolam renang yang terlihat tenang dari balik jendela
kamar yang kini ditempatinya. Entah apa yang sedang ia pikirkan saat ini.
Bukankah tujuannya sudah tercapai. Membuat salah seorang agent berada tak jauh dari
jarak pandangnya. Tapi segurat kesedihan nampak jelas diwajah tampan pria itu.
Sejujurnya ia sama sekali tak mengharapkan ini terjadi. Sesak didadanya begitu
menyesakkannya saat ia tak bisa bersikap layaknya ia dimasa lalu.
“Hyung.”
Sapaan hangat
itu berhasil membuyarkan pikirannya. Pria lain yang baru saja masuk keruangan
itu tersenyum miris menatap seseorang dihadapannya yang sudah ia anggap sebagai
kakaknya sendiri.
“Kau
tak berniat menghentikan ini semua kan, hyung? Kuingatkan kau, kita sudah melangkah
terlalu jauh. Akan terlihat janggal jika kau menghentikannya begitu saja.”
“Tak
perlu cemas Jordan-ah. Aku tahu apa yang harus aku lakukan. Aku tak akan
gegabah atas tindakan yang kulakukan.”
“Aku
tahu kau bisa melakukannya, hyung. Sebaiknya sekarang kita turun dan menemui
Mr.Park serta yang lain. Mereka, terutama Yesung, sangat menantikan
penjelasanmu. Kuharap kau tak mengeluarkan satu kata pun yang bisa saja membuka
identitasmu yang sebenarnya.”
“Ya,
aku tahu. Baiklah, kita turun sekarang.”
Dan benar
seperti yang dikatakan Jordan. Semua agent, Mr.Park, Heechul dan Yesung sudah
duduk mengitari sebuah meja panjang yang terletak tepat disamping tangga. Ia
lebih memilih duduk disebelah Heechul. Yesung duduk dihadapannya dengan tatapan
meminta penjelasan. Sesaat setelah menghela napas kasar, John –pria itu-
membenarkan posisi duduknya dan menjelaskan semuanya secara detail. Namun, ia
tetap menyembunyikan identitasnya sendiri dengan memanipulasi sedikit fakta
yang diucapkannya.
Yesung
mendengarkan dengan seksama penjelasan yang disampaikan oleh John. Mulai dari
Jordan yang ia kenali sebagai sahabat kakaknya, sekaligus orang terakhir yang
ditemuinya sehari sebelum berita jika Jongwoon meninggal tersebar luas. Heechul yang ternyata seorang agent dan
dimintai tolong oleh Jongwoon untuk menjaga Yesung sejak Mr.J dinyatakan kabur
dari tahanan dan fakta mengejutkan lain, yakni sosok seorang John yang memiliki
banyak kesamaan dengan Jongwoon. Yesung memandang John dengan tatapan yang
sangat sulit diartikan. Entah mengapa ia merasa jika John adalah Jongwoon.
Walaupun fakta yang ia dapatkan sekarang, wajah keduanya sangat jauh berbeda.
Hanya mereka memiliki mata yang sama sipit seperti matanya.
“Ya,
begitulah pengenalan singkat tentang identitas kami. Kuharap kalian dapat
mengerti walaupun aku tak mungkin membeberkan semua identitasku pada kalian.”
John tak
sepenuhnya berbohong pada orang-orang yang kini tengah duduk dihadapannya. Ia
hanya menyamarkan beberapa hal kecil yang memang harus ia simpan sebagai
rahasianya. Setidaknya John tak harus terbebani oleh rasa bersalah karena
menutupi semua fakta yang ada.
Drrrtt...
Drrrtt...
Keheningan yang
diciptakan oleh semua orang yang berada di ruang tengah terusi dengan suara
getaran alarm chip penunjuk lokasi Mr.J yang sempat dipasangkan Sungmin saat ia
memberhentikan mobil dipelataran toko milik Mr.J sebelum peristiwa melarikan
diri itu. Ryeowook yang berada paling dekat dengan perangkat IT itu segera
mengecek data yang masuk kedalam chip itu.
“Hyung.”
Panggilan ambigu
itu membuat semua orang yang berada disana beranjak menghampiri Ryeowook. Tak
mengerti tentang siapa yang dipanggil oleh Ryeowook saat itu.
“Ada apa?”
Mr.Park bersuara
seolah mewakili pertanyaan yang mungkin memang berada dibenak orang-orang yang
kini ikut mengerubungi Mr.Park.
“Mr.J. dia...
dia berada tak jauh dari tempat kita sekarang.”
“MWO?!”
Semua orang yang
berada diruangan itu berseru bersamaan. Seakan tak percaya dengan fakta yang
baru saja mereka dapatkan.
“Kenapa bisa
kita tak menyadarinya?”
To be continue...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar