Tittle : Candle
Author :
Imasitinoorc / Csyclouds
Genre : it is up to you :P
Length :
One Shot
Main Cast : Angella & Yuto
Other Cast : Can you see by yourself
Author Note:
Hi, I’m back. This is first
songfict that according to Japanesse song. Someone ask me to make storyline
about this song. So, this fiction is dedicate to Angella. Thanks for believe in
me to make this story for you hehe. I hope you all will like this story.
Warning!!
Typo everywhere. Becarefull ^^.
Recommended song : Hey! Say! Jump –
Candle
Happy
reading ^^
Candle
Looking
up at the night sky, dodging the blurry light
We can no longer rewind to that day, to no longer see that sadness
We can no longer rewind to that day, to no longer see that sadness
Malam
terasa sama seperti malam-malam yang lalu. Sendiri menatap bentangan langit
malam yang seolah mengerti akan satu hal yang kerap kali mengusik pikiranku.
Langit malam dengan temaram samar cahaya bintang menemaniku melewati malam yang
entah kenapa terasa melambat. Apakah karena aku merindukanmu?
Ada hal yang sedikit menggelitik
pikiranku saat aku mengatakan aku merindukanmu. Bagaimana mungkin aku bisa
secepat itu merindukan sosokmu yang pada kenyataannya kita baru saja bertemu 2
hari yang lalu. Aku sangat bahagia bertemu denganmu. Namun, aku sama sekali tak
ingin mengulang hari itu. Hari dimana aku melihat kesedihanku.
I’m searching for my emotions through the glistening downtown
You ask, “What are you doing?” through a phone call, you laugh along with another
Semilir angin malam mulai mengusik
ketenanganku menatap langit malam ditemani secercah cahaya lilin yang
menggantung indah disekitar balkon kamar apartemenku. Tak terlalu terang
memang. Tapi aku menyukainya.
“Aku heran, apa
yang membuatmu sangat nyaman menatap gemerlap lampu perkotaan yang bagiku
sedikit membosankan.”
Aku sangat mengenali suara ini.
Suara yang entah sejak kapan sering kurindukan. Aku berbalik dan menatapnya
yang kini tengah bersandar di pintu penghubung antara ruang santai dan balkon
dengan kedua tangannya yang ia lipat didepan dada bidangnya.
“Sejak kapan kau berada disana?”
Pria itu meletakkan telapak
tangannya kedalam saku celana training yang ia kenakan dan berjalan mendekat
kearahku. Ia mengambil tempat kosong disisi sebelah kananku.
“Mungkin 10 menit yang lalu. Aku
ingin bercerita satu hal padamu.”
“Apa?”
Ia menatap hampa gemerlap lampu
perkotaan. Aku hanya menatapnya dalam diam. Kulihat sorot matanya berubah
sendu. Sikapnya membuatku semakin penasaran dengan apa yang hendak ia ceritakan
padaku. Sungguh, ia tak pernah bersikap seperti ini dihadapanku.
“Kurasa aku
menemukan suatu hal yang kucari belakangan ini.”
“Maksudmu?”
“Ya, aku
menemukan seseorang yang kubutuhkan untuk berada disisiku. Seseorang yang
berhasil mencuri hatiku.”
Ucapannya yang terkesan sangat
santai dan tenang sangat berbanding terbalik dengan apa yang kurasakan saat
ini. Rasa tercekat ini begitu menyiksaku. Rasanya seperti terhempas dari
tebing. Tak pernahkah terbersit dalam
pikirannya jika aku menyukainya.
Hening.
Tak ada suara lagi terdengar. Tak
seorangpun berani berkomentar. Kita bergelut dengan apa yang kini berkecambuk
didalam pikiran masing-masing. Aku bahkan tak tahu harus bersikap bagaimana
atau mungkin ingin berkomentar seperti apa. Kau salah orang dan akan membuatku
berpikir lebih keras jika mungkin kau menanyakan apa yang harus kau lakukan
sekarang. Haruskah aku mulai melepasmu?
“I’m happy for you…Bye”
“Hey!
Angella!”
Seketika aku terkesiap dari
lamunanku. Aku bahkan tak tahu pasti sejak kapan pria dihadapanku ini
melambaikan telapak tangannya dihadapanku.
“Ya, apa yang baru kau tanyakan?”
“Aku bahkan belum menanyakan apapun
padamu.”
Bodoh
Batinku berteriak. Mengapa dengan
bodohnya aku membayangkan jika saja gadis yang kini ia-Yuto bicarakan adalah
aku.
“Apa yang tengah
kau lamunkan? Bukankah seharusnya sebagai sahabat yang baik, kau turut
berbahagia ketika mengetahui jika sahabat baikmu ini sedang jatuh cinta?”
“Lalu aku harus
bersikap seperti apa? Tertawa sekeras-kerasnya hingga penghuni apartemen yang
lain terbangun?”
Lihatlah kekehan tanpa dosanya.
Bagaimana mungkin aku bisa mengecap tawanya sebagai kekehan tanpa dosa jika ia
sendiripun bahkan tak tahu bahwa hati seseorang yang kini ada disampingnya
tengah terluka. Dan apa katanya tadi? Sahabat? Bodohnya aku menganggap
kedekatan kita selama ini lebih dari itu.
Sekarang, apa yang harusnya ku
lakukan? Mungkin keputusanku ini adalah keputusan yang terbaik. Ya, aku harus
melupakan perasaan ini. Aku harus berbahagia untukmu.
What I can do, is wish for your happiness
The dreams you and I shared, even if the stars never fall into my hands
Even if we never meet again
In order to forever preserve that smiling face
I will wish for that fire that holds my feelings for you to disappear
Jujur aku turut berbahagia ketika
melihat senyum tulus itu merekah dari bibirmu. Walaupun fakta menyakitkannya
adalah senyum itu bukan untukku. Kuharap kau tak menyadari jika senyumku ini
bukanlah senyum tulus seperti yang selalu kuberikan padamu.
I no longer need that sadness, within my closed eyes
See, there’s a whole new fire lighting up into your pure white figure
Menangisi kisah pilu ini merupakan
hal bodoh. Dan aku tak mau melakukan hal bodoh itu. Dinginnya semilir angin
malam yang berhembus, seketika membuatku menutup mata. Menutup mata pada semua
yang kulihat. Menutup mata pada semua yang terjadi. Menutup mata pada semua
masalah yang menghantam diwaktu yang nyaris bersamaan.
Bahkan dengan membayangkan senyummu
saja dapat menghangatkan diriku. Aku merasa seperti sebatang lilin. Sebatang lilin
yang tetap tegar dan utuh jauh sebelum mengenal sosokmu. Sebatang lilin yang
akan bersinar terang sesaat setelah kau beri api cinta yang tulus. Sebatang
lilin yang bisa meleleh jika terlalu lama terbakar api cemburu. Dan sebatang
lilin yang akan sia-sia jika kau tiup api dililin itu dan kau pergi jauh dari
hidupku. Tak berguna.
“Oh ya, bisakah
kau bawakan handphoneku sebentar, aku ingin mengambil sesuatu didapur.”
Untuk kesekian kalinya kau
membuatku terjaga dari lamunanku. Aku hanya tersenyum ringan dan mengambil alih
handphone yang sejak tadi berada didalam genggaman tanganmu.
“Sure.”
“You’re so beautiful, congrats…”
Tanganku tergelitik untuk membuka
galeri handphonenya. Dia tak akan marah jika aku melakukannya. Cantik. Ya,
gadis itu cantik. Tak heran jika Yuto jatuh cinta padanya. Selamat. Kaulah
pemenang hati Yuto saat ini.
You will be flooded with happiness, I’ll be watching over you gently
The collection of the dreams you saw, will fall lightly into flower bouquets
While gazing at your walking figure from behind, the tears surface
One day, you’ll be spending all your time laughing
It’s what I wished to this fire
“Kau sudah melihatnya? Dia cantik
kan?”
Entah sejak kapan dia sudah berdiri
dibelakangku. Untung saja aku tak sampai terkejut. Mungkin keterkejutanku bisa
menyebabkan nyawa dari handphone ini melayang.
“Eh.. ehm ya cantik.”
“Kau tahu dia itu...”
Aku hanya menatapmu dalam diam saat
kau mulai menceritakan seperti apa gadis itu dalam sudut pandangmu. Senyum getirlah
yang kuberikan padamu saat ini. Aku bersyukur kau merasa bahagia saat
membayangkan sosok gadis itu dalam benakmu. Setidaknya aku merasa lega
melepasmu.
Mungkin saja sejak esok hari, aku
hanya bisa menatap senyummu dari jauh. Dan ikut tersenyum untuk kebahagiaanmu
walau sebenarnya aku harus membohongi diriku sendiri.
The feelings that shower over me, are just like tear droplets melting off a candle
I’m praying to the flickering fire, for you to remain happy
From far away, from the heart, it’s what I feel
That’s why when things get tough for you
I’ll send over your way this fire, not the fire that’s been up till now
Praying for your dreams
Aku tak tahu akan sebanyak apa air
mataku menetes. Yang terpenting untuk saat ini adalah terus melihat kau
tersenyum. Namun, aku masih tetap berharap. Berharap jika suatu hari nanti kita
bisa kembali tertawa bersama dalam keadaan yang berbeda. Tetaplah memberi
kehangatan dan kebahagiaan untuk seseorang yang ada disekelilingmu. My lovely
fire.
-End-
Kamu tu ya, sukanya yg sad sad mulu T,T
BalasHapusAku pernah kok ngerasain yg kayak gini, cowok yg aku suka -you know who lah- nyeritain ttg cewek yg dia suka.
Sakitnya tu dibokong T.T
Uname-ku keren kaaaaaaan ? XD aku gitu loooh
Kamu tu ya, sukanya yg sad sad mulu T,T
BalasHapusAku pernah kok ngerasain yg kayak gini, cowok yg aku suka -you know who lah- nyeritain ttg cewek yg dia suka.
Sakitnya tu dibokong T.T
Uname-ku keren kaaaaaaan ? XD aku gitu loooh
Kamu tu ya, sukanya yg sad sad mulu T,T
BalasHapusAku pernah kok ngerasain yg kayak gini, cowok yg aku suka -you know who lah- nyeritain ttg cewek yg dia suka.
Sakitnya tu dibokong T.T
Uname-ku keren kaaaaaaan ? XD aku gitu loooh