Author : Ima {@Imasitinoorc | twitter}
Tittle :
The Secret Agent - First Story Begin
Genre :
Angst (maybe)
Length :
Continue
Cast :
Kim Jongwoon
Lee Sungmin
Kim Ryeowook
Other Cast :
Kim Yesung (Kim Jongwoon’s twins)
Can you see by your self
Author Note :
New genre! Yeah, I’m comeback with new genre, I
hope you can like this story. Warning! Typo anywhere!!
Happy Reading...^^
You just need to wait
for me and I will find you soon...
THE SECRET AGENT
The story begin...
Jongwoon
POV
“Hyung,
chukkae, akhirnya kasus pembunuhan pengusaha terkenal itu berhasil kau kuak.
Setelah hampir 1 tahun menjadi buronan, akhirnya kau bisa menjebloskannya
kepenjara. Aku bangga padamu hyung.” Ujar seorang namja imut, teman kantorku
yang tengah duduk dihadapanku.
“Jangan
berlebihan Minnie~ah, kau pun juga bisa memecahkan kasus semacam itu.”
“Ah...
ani, hyung, kau lah yang terbaik.”
“Terserah
kau sajalah. Oh ya, ngomong-ngomong, dimana Ryeowook?” tanyaku sembari membaca
berkas-berkas kasus dari yang belum kupecahkan sampai yang telah kupecahkan.
“Oh,
dia sedang menyelesaikan kasus yang baru diserahkan padanya kemarin malam?”
“Kasus
apa?” tanyaku antusias.
“Kasus
perampokan sebuah berlian milik seorang isteri pengusaha terkenal senilai 1
milyar won.” Terang Sungmin sambil sesekali menyesap kopinya.
“Ya
sudah Minnie~ah, aku pulang duluan. Aku kasihan kalau Yesung menunggu sendirian
dirumah tengah malam begini. Annyeong.” Ucapku yang kemudian berlalu dari
hadapannya.
-At
Home-
“Aku
pulang...” teriakku sesampainya dirumah. Sepi, tak ada yang menyahut.
Kuletakkan
asal handphoneku dimeja ruang tamu, kemudian bergegas ke dapur untuk mencari
sesuatu yang bisa menyegarkan tenggorokanku.
Drrrttt... Drrrttt....
Baru
beberapa tenggak, aku mendengar suara getaran handphoneku. Tadi kuletakkan
dimana ya handphone ku. Pabo! Aku lupa kalau handphone itu masih diruang tamu.
“Yoboseyo.”
Ujarku tanpa melihat nama yang tertera di layar handphoneku.
“Hyung,
mian hari ini aku akan pulang terlambat.” Kata seorang namja diseberang saluran
telepon.
“Sungie~ah,
neo eoddiseo?” Oh ternyata si penelpon tadi adalah nae namdongsaeng. Kukira
dari Mr. Park, atasanku di kantor kepolisian.
“Aku
di rumah sahabatku, hyung. Sudah dulu ne aku hanya ingin menyampaikan itu saja
padamu, annyeong.” Setelah itu yang terdengar hanya suara sambungan telepon yang
terputus.
“Aish,
jinjja, anak ini benar-benar tak punya sopan santun sama sekali.”
***
Meanwhile
in other place...
Someone
POV
“Kau
berhasil mendapatkan datanya, Rei~ah.” Kata seorang namja dibalik meja
kerjanya.
“Semua
data lengkap orang itu sudah berhasil kulacak bos. Lalu apa yang harus saya
lakukan sekarang?” tanya namja lain diruangan yang remang-remang itu.
“Buntuti
dia dan tunggu perintahku selanjutnya.”
“Algesemnida.
Aku permisi.” Setelah terdengar suara pintu yang tertutup, seringai tajam
menghiasi wajah namja yang sedari tadi berkutat di balik meja kerjanya sambil
sesekali membersihkan pistol kesayangannya.
“Finally,
aku bisa melacak keberadaanmu bocah tengik.” Ucap namja itu sambil terkekeh.
***
Author
POV
“Hyung!
Hyung! Neo eoddiseo?” Teriak seorang namja ketika ia baru saja memasuki
rumahnya.
Karena
merasa tak mendapatkan sahutan dari orang yang dipanggilnya, ia pun masuk
kedalam ruang kerja kakaknya. Ia hafal betul dengan sifat kakaknya yang jika
sudah berkutat dengan pekerjaannya, kakaknya bisa sampai lupa waktu. Dan
dugaannya benar, kakaknya ada didalam ruangannya dan berkutat dengan laptopnya.
“Hyung!”Teriaknya
ketika memasuki ruangan pribadi milik kakaknya yang sukses membuat kakaknya
terlonjak kaget.
“Yak!
Yesung~ah, bisakah kau lebih sopan sedikit bila masuk ke ruanganku, eoh?” namja
yang dipanggil Yesung itupun hanya terkekeh sambil menggaruk tengkuknya yang
tak gatal sama sekali. Jongwoon hanya dapat menggelengkan kepalanya pelan
karena melihat tingkah laku adik semata wayangnya itu.
“Tumben
sekali kau masuk ke ruanganku, ada sesuatu yang penting?” tanya Jongwoon yang
kemudian kembali berkutat dengan laptopnya.
“Tentang
band lagi?” sambung Jongwoon.
“Ah
hyung, kau seperti bisa membaca isi pikiranku hehe.”
“Dimana?”
Tanya Jongwoon singkat.
“Di
Cheonan. Boleh kah?”
“Memang
kau pernah mendengarkan pendapatku Sungie?”
“Tapi
kali ini lain hyung, ayolah.” Ujar Yesung dengan memamerkan aegyo andalannya.
“Terserah
apa katamu, jangan berbuat macam-macam dan jangan membuatku malu karena ulahmu
seperti kejadian 2 bulan yang lalu.”
“Gomawo
hyung. Oh ya hyung, aku ingin bertanya sesuatu.” Kata Yesung dengan wajah
serius sembari menarik kursi kosong dihadapan Jongwoon dan menghempaskan
dirinya dikursi itu. Jongwoon yang mengetahui perubahan air muka adik kembarnya
itu segera menghentikan kegiatannya.
“Kudengar,
pembunuh yang berhasil kau jebloskan ke penjara pusat Seoul berhasil meloloskan
diri beberapa hari yang lalu. Apakah berita itu benar hyung?”
“Ne,
dan kasus itu sekarang kembali dilimpahkan kepadaku.”
“Bagaimana
ia bisa melarikan diri dengan sistem pengamanan yang sangat ketat hyung?” tanya
Yesung selidik.
“Itulah
yang sedang kusediliki. Bahkan bagaimana cara ia kaburpun tak terdeteksi oleh
alat buatanku dan Sungmin yang kupasang diselnya.”
“Berhati-hatilah,
hyung. Aku memiliki firasat buruk tentang hal ini. Aku takut kalau ia akan
membalaskan dendamnya karena ia dijebloskan ke balik jeruji besi.” Kata Yesung
dengan nada khawatirnya. Bagaimanapun ia tahu resiko terburuk dari pekerjaan
yang digeluti kakaknya.
“Sudahlah,
kau tak perlu khawatir. Aku bisa jaga diri. Seharusnya aku yang menasehatimu.
Bisa jadi malah kau yang tertangkap oleh mereka karena wajahmu yang sama
denganku, hehe.” Kata Jongwoon sembari terkekeh pelan.
“Bercandamu
tak lucu, hyung. Aku ingin berkemas, aku berangkat besok jam 4 pagi. Tak perlu
repot mengantarku, hyung. Siwon akan menjemput kesini.” Terang Yesung dan
Jongwoon hanya mengangguk mengiyakan. Yesung pun keluar dari ruang kerja
Jongwoon.
***
Early
morning, still Author POV
Pagi
ini sangat tenang dan damai di Kota Seoul. Terlihat seorang namja yang keluar
dari rumahnya dengan membawa koper, lalu masuk kesebuah mobil sport hitam yang
sudah terparkir didepan rumahnya sejak tadi dan mobil itu pergi meninggalkan
rumah itu dengan kecepatan sedang. Tak lama setelah itu keluarlah sesosok namja
yang memiliki wajah yang sama dengan namja yang sudah keluar sejak tadi. Dengan
mengenakan kemeja dan celana panjang berwarna hitam, namja itu masuk kedalam
mobilnya dan segera pergi dari kediamannya.
“Good
morning, Mr. Park.” Sapa namja itu pada atasannya setibanya ia dikantor dan
masuk keruangan atasannya.
“Oh,
morning too Jongwoon~ah, duduklah. Ada hal penting yang harus aku bicarakan
padamu.” Kata Mr. Park pada Jongwoon.
“Apakah
ini sebuah kasus penting sampai-sampai Anda memanggil saya sepagi ini?”
“Ne,
ini tentang kasus yang tempo hari kuberikan padamu. Beberapa hari yang lalu aku
meminta Sungmin dan Ryeowook untuk melacak keberadaan tahanan kita yang lolos
itu. Tapi, menurut informasi yang kudapatkan, ia hendak melancarkan serangan
bersama anak buahnya yang baru.” Terang Mr. Park panjang lebar.
“Apakah
menurut Anda ini rencana yang memiliki efek lebih buruk bila dibandingkan
dengan rencana-rencana yang ia susun sebelumnya?” tanya Jongwoon.
“Kurasa
begitu. Oleh karena itu aku memintamu untuk bergerak lebih cepat, Jongwoon~ah.
Aku mengandalkanmu untuk kasus ini. Oh ya, aku juga meminta bantuan seorang
agen dari luar negeri untuk membantumu, mengingat target kita kali ini bukan
orang sembarangan dan ia juga memiliki kolega yang banyak diluar negeri.”
Tok..
Tok.. Tokk..
“Masuk.”
Seru Mr.Park. “Rupanya kau, duduklah.”
“Gamsahamnida,
Mr.Park.” ujar seorang namja yang baru saja masuk ke ruangan Mr. Park.
“Oh
ya, Jongwoon~ah, kenalkan, ini Bryan, agen rahasia dari Amerika. Dia dulu
merupakan agen rahasia dari Korea, tapi 3 tahun yang lalu pihak pusat
mengirimnya ke Amerika.”
“Annyeonghaseo,
Bryan Kim imnida. Bangapseumnida.” Ujar namja bernama Bryan.
“Kim
Jongwoon imnida, bangapseumnida. Senang bisa bekerja sama.”
“Ne, hyung, mohon bimbingannya.”
Siang
itu Mr. Park memberi tugas pada Jongwoon, Bryan, Sungmin dan Ryeowook untuk
menyelidiki sebuah bangunan di Jeonju. Tapi karena dikabarkan kalau kemungkinan
lain sang target berada di Cheonan, oleh karena itu mereka akan dibagi menjadi
2 tim. Tim 1 yang beranggotakan Ryeowook dan Bryan, dan tim 2 Jongwoon dan
Sungmin. Namun Ryeowook dan Sungmin sudah berangkat kekota tujuan mereka
terlebih dahulu. Ryeowook di Cheonan dan Sungmin di Jeonju. Jongwoon dan Bryan
tengah dalam perjalanan menuju menyusul partner mereka dengan mengendarai mobil
yang berbeda. Setelah menempuh perjalanan yang melelahkan, Bryan dan Jongwoon
pun sampai ketempat tujuan dan mulai menjalankan misi mereka dikota tersebut.
Pagi
menjelang, Jongwoon dan Sungmin pun sudah bersiap melanjutkan misi mereka.
Drrrtt...
Drrttt..
“Yoboseyo.”
Seru Jongwoon.
“...”
“Arraseo
Mr. Park, saya akan menyusul mereka ke Cheonan siang nanti.”
“...”
“Ne,
gamsahamnida. Annyeong.” Kemudian Jongwoon kembali memasukkan handphonenya
kedalam saku.
“Apakah
terjadi sesuatu di Cheonan sampai-sampai Mr. Park memintamu untuk menyusul
kesana?” tanya Sungmin.
“Ya
begitulah, sepertinya ada sedikit kekacauan disana. Kau tak apakan bila
melanjutkan misi ini sendiri?”
“Kau meremehkanku
hyung.” Kedua namja itu pun hanya tertawa.
In
other place...
Someone
POV
“Kau
berhasil masuk kedalam markas mereka Rei~ah?” tanya seorang namja pada anak
buahnya yang bernama Rei itu melalui telepon.
“Ya
bos, bahkan sangat mudah. Aku tak mengalami halangan yang berarti sejauh ini.”
“Bagus,
aku tahu kau bisa diandalkan. Selamat bertugas Rei~ah.” Setelah itu sang namja
mematikan sambungan teleponnya dan menghempaskan handphonennya ke sofa dekat
meja.
“Ternyata
jalanku untuk mendapatkanmu sangat mudah. Lihat apa yang akan kulakukan padamu
bocah tengik.” Kemudian namja tadi hanya terkekeh pelan dan pergi meninggalkan
ruangannya.
***
Author
POV
“Sungmin
hyung, apakah Jongwoon hyung sudah dalam perjalanan menuju kesini?” tanya
Ryeowook pada Sungmin melalui telepon.
“Ne.
Waeyo?” jawab Sungmin enteng.
“Aku
dengar kabar kalau target berhasil menangkap Jongwoon hyung?”
“M..MWO!!”
“Waeyo
Sungmin~ah?” ujar seorang namja yang berada dibelakang Sungmin.
“Hyung,
kau belum berangkat?” tanya Sungmin dengan wajah panik.
“Ne,
baru saja aku hendak berangkat kesana, waegurae?”
“Baru
saja Ryeowook menelponku dan memberikan kabar kalau target kita berhasil
menangkapmu.”
“Bagaimana
mereka bisa menangkapku sedangkan aku masih berada disini.”
“Lalu
siapa yang mereka tangkap sebenarnya?”
Kedua
namja itu terdiam sejenak sampai tiba-tiba...
“YESUNG~AH.........”
#
TBC...
Sebenarnya apa yang tengah terjadi?
Author minta maaf apabila ada beberapa garis yang muncul pada pemisah antar paragraf. Ada beberapa ketidakberesan pada saat mempublish...
Thank you

Tidak ada komentar:
Posting Komentar