Selasa, 14 Januari 2014

{FF} The Fault - Part 2/2 (A)

 Author                     : Ima {@Imasitinoorc | twitter}
 Tittle                          : The Fault
 Genre                                    : Fantasy, Romance
 Length                       : 2 part
 Cast                           : Cho Kyuhyun as Marcus Cho
                                      Jasselyn Park as You
 Other Cast                : Kim Jongwoon as Jeremy Kim (Marcus’s cousin)
  Can you see by your self
 Author Note :
            Author back with author’s fantasy again. As reader wish, the main cast in this story is Cho Kyuhyun. I try to give all of my best to finish this story. All of POV in here is Author POV. I hope you can like it. Leave your comment because it’s so important for me. Inspired by The Titans (Indonesian band) MV – Rasa Ini.
            Warning! Typo always everywhere. And I’m so sorry if my english is weird.
            Happy reading ^^






THE FAULT

 Previous part...
“Apa yang sedang kalian lakukan ditempat ini eoh?” ujar seseorang.
“Hyung...”
“Kau!”

-The Fault part 2-


“Apa yang sedang kalian lakukan ditempat ini eoh?” ujar seseorang.
“Hyung...”
“Kau!”
Seseorang yang berhasil mengusik ketegangan antara Marcus dan Jordan itu melangkah perlahan mendekati gadis yang mulai kehilangan kesadarannya. Aura hitam yang sangat kontras energinya dengan Marcus dan Jordan itupun mulai berpendar ketika ia meletakan tangannya yang sedingin salju dipergelangan tangan gadis itu mencari denyut nadi. Setelah dirasa menemukan denyut nadi itu, ia perlahan berbalik arah dan berjalan menghampiri Marcus dan Jordan yang seolah membeku ketika melihat orang itu datang. *Ia adalah Jeremy.
“Aku menunggu penjelasan kalian besok di Lorong Peradilan. Aku tak akan menerima apapun alasan yang akan kalian berikan ketika kalian datang 1 menit setelah bulan purnama muncul.” Ujar Jeremy datar. Kemudian ia berbalik dan meninggalkan mereka yang berada ditempat itu.
“Apa hakmu mengatur urusanku Jeremy? Bahkan kerabatmu sendiri pun tak bisa melakukan apapun sekarang hanya karena seorang gadis bodoh dari keturunan manusia.” Jeremy menghentikan langkahnya dan hanya menyunggingkan senyuman palsunya mendengar ucapan Jordan tanpa membalikan tubuhnya.
“Lebih baik kau lakukan saja apa yang baru saja kukatakan. Ini peringatan untukmu Jordan. Jika kau ingkar lagi, tanggung resikonya. Intinya aku sudah memperingatkanmu.” Jeremy pun melanjutkan langkahnya yang sempat terhenti.
“Dan kau Marcus, seperti perjanjian kita, barang siapa yang melanggar harus menerima balasannya. Aku tunggu di menara mansion.” Jeremy menoleh sedikit kebelakang dan menatap tajam sepupunya yang kini hanya tertunduk. “Satu lagi, cepat selesaikan masalah yang kau buat dengan Jordan dan segera bawa gadis itu kemansion kita. Dia tidak akan selamat jika kau terlambat membawanya.” Sambung Jeremy sebelum benar-benar pergi dari tempat itu.
Marcus hanya mencibir perkataan sepupunya itu. Ingin rasanya ia menentang sepupunya itu seperti biasanya. Tapi baginya, tidak untuk masalah yang satu ini. Ini benar-benar pelanggaran berat yang dilakukannya. Pasrah. Ya, itu yang bisa ia lakukan saat ini. Ia pun akhirnya meraih tubuh gadis yang sudah tak sadarkan diri itu dan menggendongnya.
“Urusan kita belum selesai!!” ujar Jordan sebelum ia menghilang. Dengan amarah yang masih tersisa dalam hatinya, Marcus berjalan menerobos gelapnya malam sembari menggendong gadis yang baru saja ditolongnya menuju mansion yang ditinggalinya bersama Jeremy. Paling tidak ia harus membantu gadis itu sampai kondisinya pulih seperti sebelumnya.
-//-
Ini sudah seminggu setelah kejadian menegangkan antara dark angel yang berusaha menghisap roh seorang gadis dan vampire berhati dingin yang mencoba menyelamatkan gadis itu. Dan saat ini pula terjadi benturan antar aura hitam yang dimiliki Jeremy, Jordan dan Marcus. Ya, saat ini mereka sedang berada di Lorong Peradilan. Kejadian malam itu merupakan skandal berat bagi makhluk seperti mereka. Dennis Park, yang merupakan hakim dalam kasus ini mulai merasa jengah karena selalu bertemu dengan Jordan Kim –dark angel- yang notabene pembuat keresahan di Blue World –dunia yg dihuni oleh Dark angel, Vampire dan Elf- dalam kasus pelanggaran mengunjungi dunia manusia. Sebenarnya, Dennis enggan memberlakukan hukuman yang baru pertama ia berikan mengingat ini merupakan kejadian pelanggaran berat pertama yang terjadi di Blue World. Kejadian seperti ini hampir pernah terjadi berpulu-puluh tahun yang lalu. Pelakunya tidak lain dan tidak bukan adalah Jordan. Tapi, hal itu tidak sampai terjadi karena rencana Jordan itu diketahui oleh Menteri Pertahanan, Cassey Kim. Terlebih, terdakwa pelanggaran itu tak hanya Jordan tetapi juga Marcus yang merupakan sepupu dari teman baiknya, Jeremy.
Dahulu nenek moyang bangsa manusia dan salah satu perwakilan dari Blue World telah membuat kesepakatan untuk tidak melewati batas yang telah mereka sepakati bersama. Bagi manusia yang melanggar akan menanggung resiko hukuman yang akan diberikan oleh bangsanya dan bagi para penghuni Blue World yang melanggar akan diberikan sangsi hukuman setelah mereka mengakui kesalahan mereka di Lorong Peradilan. Hal ini dimaksudkan agar bangsa manusia dan para penghuni Blue world dapat hidup berdampingan tanpa ada kekacauan berarti.
Dalam Lorong Peradilan, tak ada keterpihakan meskipun sang terdakwa adalah keluarga sendiri. Tak akan pernah bisa ada yang dapat melakukan sebuah kecurangan setelah sang terdakwa masuk kedalam ruangan ini. Oleh karena itu Jeremy tak habis pikir dengan tindakan yang dilakukan oleh Marcus. Walaupun ia berniat baik menolong gadis itu tapi, peraturan tetaplah peraturan. Siapapun yang melanggar akan menerima konsekuensinya. Ia tidak dapat memberikan penangguhan hukuman kepada Marcus meski ia Pemimpin tertinggi Blue World.
Konsekuensi yang harus diterima Marcus adalah penarikan sementara  kemampuannya untuk mengontrol emosinya saat bulan purnama tiba hingga waktu yang sudah ditentukan oleh pihak kementrian. Dengan kata lain Marcus akan bersikap tak manusiawi pada bangsa manusia ataupun bangsanya sendiri saat bulan purnama tiba. Dan itu adalah hukuman yang sangat berat bagi Marcus. Apalagi gadis yang ditolongnya beberapa hari lalu masih dalam proses penyembuhan dimansionnya. Bulan purnama akan tiba dalam 2 hari lagi. Lalu apa yang bisa Marcus lakukan saat bulan purnama tiba, gadis itu tersadar dan ia tak bisa mengontrol kekuatannya. Hal itu tidak sampai terpikirkan olehnya.
Jordan pun tak luput dari hukuman. Kedua sayap hitamnya dimusnahkan sementara hingga waktu yang telah ditentukan. Sayap merupakan bagian terpenting dari diri seorang dark angel. Dengan sayap, seorang dark angel dapat berpindah tempat dengan cepat, transparan, dan tentu saja terbang. Jordan berkali-kali melakukan pemberontakan. Tapi, dia tak bisa melakukan apa-apa lagi. Karena semakin ia memberontak, bulu-bulu sayapnya akan makin cepat musnah dan otomatis kekuatannya juga melemah. Dengan wajah tak terimanya, ia meninggalkan Lorong Peradilan tanpa sepatah kata.
-//-
Bulan purnama tiba malam ini. Gadis itu yang belakangan diketahui bernama Jasselyn Park, tak kunjung menunjukkan kemajuan yang berarti. Roh yang sempat terhisap oleh Jordan terbilang cukup banyak. Itulah yang menyebabkan kesadarannya tak kunjung tiba. Marcus masih tetap setia berada disamping Jasselyn dan terus berharap agar Jasselyn merasakan kehadirannya dan segera bangun dari tidur panjangnya. Bulan makin meninggi, dinginnya malam terasa makin menusuk tulang. Marcus pun mulai merasakan ada yang aneh dari tubuhnya. Terasa panas. Sangat panas. Ia butuh darah secepatnya sebelum ia makin melemah. Diliriknya Jasselyn yang masih belum terjaga. Tidak. Ia tidak boleh menghisap darah gadis ini, itulah janjinya pada dirinya sendiri.
Malam semakin larut. Tubuh putih pucat Marcus makin terlihat memucat akibat ia menahan rasa hausnya dan memilih untuk tidak meminum darah. Rasa panas disekujur tubuhnya, membuat ia makin frustasi. Jika ini dibiarkan terus menerus, jiwa pemberontak yang selama ini ia sembunyikan akan keluar dan itu sangat mengerikan. Bahkan ia sendiri pun tak sanggup untuk membayangkan apabila hal tersebut benar-benar terjadi. Akhirnya Marcus beranjak dari ruangan itu dan pergi entah kemana. Jeremy yang sedari tadi memperhatikan gerak gerik Marcus tak bisa berbuat apa-apa. Dan perlahan-lahan tubuh Jeremy mulai menipis dan menghilang meninggalkan Jasselyn yang masih terlelap.

-//-
Ini sudah hampir sebulan, tapi Jasselyn tak kunjung memperlihatkan kalau ia mulai mendapat kesadarannya. Kondisinya pun juga makin menurun. Hal itu terjadi karena seharusnya saat dimana Marcus membawanya ke mansion, Jasselyn sudah hampir menemui ajalnya. Tapi, saat itu Marcus ingat kalau sepupunya pernah memiliki semacam ramuan dalam tabung kaca. Ramuan itu bisa menyembuhkan berbagai penyakit dengan merendam tubuh seseorang yang terserang suatu penyakit. Marcus telah berulang kali memohon kepada Jeremy agar memperbolehkannya meletakkan Jasselyn dalam tabung kaca itu. Dan berulang kali pula Jeremy menolak karena sangat mustahil seorang yang terserap jiwanya dapat kembali seperti semula setelah ia berendam dalam ramuan buatannya. Namun, Marcus tetap pada keyakinannya bahwa gadis itu akan sadar setelah ia direndamkan dalam ramuan itu. Akhirnya Jeremy menyetujui permintaan Marcus dengan catatan Marcus harus siap menerima semua konsekuensi yang akan terjadi pada diri Jasselyn.
Marcus hampir mencapai puncak keputus asaannya. Ia dengan setia tetap menjaga Jasselyn sepanjang hari tanpa pernah mengeluh kelelahan.
Jasselyn-ssi, kau harus kuat. Kau harus sadar. Entah mengapa hatiku merasa sesak melihat tubuhmu seperti ini.
Marcus pun memilih berjalan-jalan sebentar dihutan untuk melepaskan beban pikiran yang memenuhi otaknya. Ia juga harus kembali menormalkan detak jantungnya yang sejak tadi berdegup tak normal kala ia berada didekat Jasselyn. Tanpa disadarinya, Marcus mulai jatuh cinta pada gadis itu sejak ia membawa Jasselyn ke mansion yang ditinggalinya bersama sepupunya, dan dapat melihat wajah damai gadis itu saat terlelap setiap harinya.
Disandarkannya tubuh Marcus disebuah dahan pohon yang cukup rindang. Paling tidak dedaunan pohon itu sedikit menutupinnya dari sinar rembulan yang jika menyinari seluruh tubuhnya maka ia akan kembali berubah menjadi semacam iblis yang sangat mengerikan. Semilir angin malam nyaris membuatnya seperti terlempar kemasa lalu. Masa dimana ia pertama kali bertemu dengan Jasselyn. Masih sangat jelas diingatnya wajah ketakutan dan tatapan sendu Jasselyn saat itu. Ingin rasanya ia melihat bagaimana cantiknya Jasselyn saat ia tersenyum.
“Marcus, kembalilah, ada hal yang harus kuberitahukan padamu.” Samar ia mendengar suara sepupunya meminta dirinya kembali ke mansion. Dengan langkah gontai, ia pun kembali ke mansionnya.
“Kau ingin memberiku kabar baik atau kabar buruk hyung?” tanya Marcus sesampainya ia di mansion.
“Entahlah, aku sendiripun tak tak tahu akan menyebut ini berita baik atau berita buruk.”
“I thing it’s about Jasselyn, right? Tell me.”
“You’re right. Aku dengar jauh di sebelah utara hutan yang terletak dibelakang mansion kita, terdapat danau yang airnya dapat menyadarkan seorang anak manusia yang pernah terserap jiwanya.”
“Aku akan kesana.”
“Hal itu tak akan semudah seperti apa yang kau bayangkan, Marcus.” Ujar Jeremy sembari berjalan menuju jendela disudut ruangan dan menatap eloknya pemandangan diluar sana saat tengah malam menjelang.
“Terlalu banyak halang rintang yang akan kau temui disana. Harus ada yang dikorbankan! Pikirkan itu baik-baik.” Lanjut Jeremy sebelum akhirnya meninggalkan Marcus sendiri, berkutat dengan pikirannya.
“Haruskah aku benar-benar harus mengambil resiko ini.” Batin Marcus.
-//-
Setelah semalaman berpikir, Marcus memutuskan untuk pergi menuju danau itu. Jeremy yang melihat kesungguhan dan ketulusan hati adik sepupunya itu mengijinkannya untuk pergi. Hanya saja, ia berpesan agar ia dapat mengontrol kekuatannya yang tidak stabil karena masa hukumannya belum berakhir. Karena, jika sedikit saja Marcus melakukan perbuatan keji walaupun itu diluar kesadarannya, maka usahanya untuk pergi kedanau itu dan meminumkan airnya guna menyadarkan Jasselyn akan sia-sia.
Tepat saat sinar matahari baru memunculkan sedikit semburat cahayanya, Marcus berangkat menuju danau itu dengan mengedarai pegasus kesayangannya. Sayangnya, ia tak dapat membuat pegasus itu terbang. Ia hanya tidak ingin mati konyol hanya kerena berurusan dengan Riori –makhluk sejenis Dark Angel- yang menjaga wilayah atas hutan dengan sikap tak ramahnya. Pegasus berwarna putih itu berlari kecil keluar gerbang sebelum akhirnya berlari secepat angin dan membawa Marcus masuk kedalam hutan gelap dibelakang mansionnya.
Bias-bias sinar matahari yang memancar dari balik dedaunan tak menampakkan betapa mengerikannya hutan sekaligus penghuninya. Marcus dengan semangat terus memacu pegasusnya untuk berlari lebih kencang sehingga ia tak harus menemui malam untuk sampai didanau itu. Namun hal itu hanya ada dibenak Marcus belaka, perjalanan ini ternyata tak seperti dugaannya. Banyak halangan yang menghadangnya. Walaupun halangan yang baru saja dilaluinya itu kecil, tapi ia tetap tak bisa menganggap remeh. Ia sadar betul bahwa bahaya kematian selalu mengikutinya selama ia masih berda diwilayang huta yang terkenal dengan sebutan hutan hitam itu.
Sore menjelang. Marcus tiba disebuah semak belukar penuh duri yang tinggi menjulang bak sebuah tembok raksasa yang seolah melarangnya untuk masuk kedalamnya. Pegasus yang ditungganginya pun berjalan perlahan. Baru saja 5 langkah kedepan, duri yang ada disemak itu menghilang. Marcus tersenyum kecil. Ia tak menyangka jalannya untuk menuju danau itu akan semudah ini.
“Sepertinya kau hanya bisa mengantarku sampai disini saja kawan.” Ujar Marcus sembari mengikat pegasusnya pada sebuah pohon besar yang terletak tak jauh dari semak itu.
Perlahan ia mulai berjalan mendekati semak itu. Dirabanya sejenak dedaunan semak itu. Terasa sama seperti daun pada umumnya. Itu berarti tak ada bahaya besar yang mengancamnya. Ekor matanya sempat melihat sebuah akar bergerak diujung semak. Ketika Marcus menoleh, tak terjadi apapun disana. Namun, tiba-tiba...

“ARRGHHH!!” #


Apa yang sebernarnya terjadi pada Marcus?
Read it on Part 2B

Thanks for reading ^^ 

 
 

3 komentar:

  1. heh heh! ima ki emang asem ok. lagi bagus-bagusnya malah di tbc yaampun >< itu marcusku kenapa? mbok apain?awas aja kalo mbok sakiti. ciye... tontonannya ima the titans xD
    janjimu lo ya... manis manisnya yg banyak. aku tunggu part selanjutnya kawan

    BalasHapus
    Balasan
    1. apa to, namanya juga ending. harus istimewa dong. tontonan lama the titans itu
      tunggu next partnya ya
      thanks for reading cems

      Hapus
  2. Agak bingung sih mbaca ini gaktau deh kenapa..
    Tp ini kerennnn, wkwk maapi ya baru baca skrng
    Itu kyu nya jgn diapa2in :( kudu dibuat sangarlah pokoknya wkwk :p

    BalasHapus