Tittle :
The Secret Agent
Author : Imasitinoorc
Genre : Action
Length :
Series
Rated : PG-16
Cast :
Kim Jongwoon
Lee Sungmin
Kim Ryeowook
Other Cast : Kim Yesung (Kim Jongwoon’s twins)
Can you see by yourself
Author Note :
Hello
readernim, I’m back? Do you remember this story? I hope you say yes ^^v. After
my long hiatus because of national exam, I bring this story. I hope you’ll like
it. Warning! Typo everywhere so becareful :P
Your
RCL is very important for me ^^
Happy
reading all...
THE SECRET AGENT
-
It isn’t Over –
Author
POV
Suara
senapan yang begitu memekakan telinga menggema disetiap penjuru rumah itu.
Terdengar banyak derap langkah yang mulai berdatangan dengan sebuah senapan
yang tetap siaga didalam genggaman masing-masing orang yang menghampiri tempat
itu. Kepulan asap masih terlihat disekitar lokasi lepasnya peluru senapan.
Entah siapa yang menari pelatuk itu terlebih dahulu. Tak ada yang tahu. Yang
mereka tahu saat itu adalah tergeletaknya 2 orang manusia. Dan salah seorang
diantaranya adalah bos mereka sendiri. Salah seorang dari mereka melihat pemuda
yang bernasib sama dengan bos mereka. Tertembak pada bagian bahu dengan darah
segar yang masih mengalir.
“Akan kita apakan orang ini?” tanya seorang yang
diketahui sebagai anak buah yang menjaga rumah itu.
“Tinggalkan saja dia disini. Kurasa lokasi ini sudah
mulai terkepung oleh polisi. Samar-samar suara sirine mulai terdengar mendekati
area ini. Kita bawa bos pergi dari sini. Sekarang!” perintah salah seorang pria
berkulit putih yang baru saja tiba dirumah itu.
Tanpa
mereka sadari bahwa dilokasi tersebut tak hanya terdapat 2 orang yang terkapar
dilantai koridor lantai 2. Seorang pemuda yang berwajah sama dengan pemuda yang
tengah tak sadarkan diri itu muncul dari tempat persembunyiannya. Pemuda itu
menatap nanar wajah saudara kembarnya.
“Aku harus membawamu kemana? Keadaanmu sangat
menghawatirkan. Kenapa kau ceroboh sekali.” Ujar pemuda itu sembari memapah
saudara kembarnya keluar dari rumah itu.
...
Beberapa
saat berselang, puluhan mobil polisi pun mengepung rumah tempat Yesung disekap.
Dengan Sungmin dan Ryeowook yang berada dibarisan paling depan, mereka memimpin
puluhan polisi yang siap menangkap dalang dibalik peristiwa ini. Disaat situasi
genting semacam ini, Ryeowook masih mencari seseorang yang seharusnya ada
disini bersamanya.
“Kau
mencari siapa?” tanya Sungmin.
“Tadi Bryan pamit denganku untuk pergi duluan
ketempat ini. Tapi, aku tak melihatnya sejak kita tiba ditempat ini. Kemana
perginya anak itu.”
“Sudahlah, biarkan saja. Untuk saat ini, Ye-
maksudku Jongwoon hyung lah yang terpenting. Kajja, masuk kedalam.” Hampir saja
Sungmin mengatakan hal yang tak seharusnya ia katakan pada Ryeowook. Dia hanya
berjalan mengikuti Sungmin tanpa pernah tahu apa yang sebenarnya tengah terjadi.
Pintu
rumah yang sedikit terbuka, menimbulkan sedikit kecurigaan bahwa telah terjadi
sesuatu ditempat ini. Puluhan polisi yang mendatangi tempat itu pun menyebar
kesemua penjuru guna menemukan target mereka. Sungmin dan Ryeowook pun tak
tinggal diam. Mereka juga turut andil berpencar agar cepat menemukan sahabat
mereka. Atau lebih tepatnya adik dari sahabat mereka.
In
other place still author POV
Seorang
pemuda tengah bersusah payah memapah saudara kembarnya yang kini kian melemah
akibat kekurangan darah. Pemuda itu tak tahu harus membawa saudaranya pergi
kemana karena letak rumah penyekapan yang berada ditengah hutan.
“Kau harus bertahan. Kumohon jangan tinggalkan aku.”
Ujar pemuda itu sembari memperbaiki posisi tubuh saudaranya agar memudahkannya
untuk terus berjalan.
Rasa
letih yang semakin menjadi dan bekas luka yang tertiup angin membuat pemuda itu
memutuskan untuk beristirahat. Diletakkannya tubuh saudaranya itu disebelahnya.
Disandarkan tepat pada punggung pemuda itu. Deru napasnya pun masih tersengal-sengal.
Lama ia berkutat dengan pikirannya sendiri membuat ia sedikit terkejut kala tak
merasakan beban dipunggungnya. Saudaranya tergeletak tepat disampingnya dengan
tubuh yang mulai mendingin.
“Kau jangan bercanda. Aku tak suka dengan
bercandaanmu kali ini. Jangan membuatku takut. Bertahanlah!” ucap pemuda itu
sembari mengguncang tubuh saudaranya kemudian berdiri untuk kembali memapahnya,
tapi ia terjatuh karena rasa letih disekujur tubuhnya. Akhirnya ia memutuskan
untuk meninggalkan saudaranya dibawah pohon dan pergi mencari bantuan.
Tepat
ketika ia baru berjalan beberapa langkah, sebuah mobil berhenti tak jauh dari
sana. Seorang lelaki dengan jaket kulitnya terlihat berlari menghampiri pemuda
itu.
“Jongwoon-ah.”
Panggilnya.
“Siapa kau? Aku bukan Jongwoon hyung. Aku Yesung.”
Lelaki itu terlihat heran hingga akhirnya menjawab pertanyaan pemuda itu
–Yesung- ditengah kebingungannya.
“Nanti akan aku ceritakan siapa aku sebenarnya dan
bagaimana bisa aku mengenal Jongwoon. Tapi kalau kau bukan Jongwoon lalu dimana
dia? Aku tak pernah tau kalau ia memiliki seorang kembaran.”
“Sepertinya hyungku menyembunyikan identitasku demi
keselamatanku. Siapapun kau, bisakah kau menolongku untuk membawa hyungku
kerumah sakit terdekat sebelum ia benar-benar kehabisan darah?” pinta Yesung
pada lelaki yang baru saja memanggilnya dengan nama kakaknya.
“Dimana dia sekarang?”
“Follow me.” Lelaki itu kemudian mengekor dibelakang
Yesung hingga berhenti tepat didepan sebuah pohon. Disana terdapat Jongwoon
yang masih belum sadarkan diri akibat kekurangan darah. Wajahnya pun nampak
sangat pucat.
“Astaga! Apa yang dilakukan penculik itu padanya?”
“Selamatkan dia dulu. Baru kuceritakan kejadian
sebenarnya.” Sempat terlintas dibenak Yesung bagaimana bisa lelaki ini
mengetahui tentang penculikan ini. Apa mungkin ia teman Jongwoon dikepolisian?
Siapa yang tahu.
“Kau berhutang penjelasan padaku Yesung-ah.”
Diboponglah tubuh Jongwoon kedalam mobil dan
mobil itu melaju dengan kecepatan sedang membelah jalanan dihutan itu. Berharap
dapat menemukan sebuah rumah sakit ataupun klinik dengan tenaga medis yang
dapat menolong Jongwoon.
Sementara
itu, dirumah yang digunakan untuk menyekap Yesung, Sungmin menemukan ring dan
tali yang digunakan Jongwoon untuk masuk kedalam rumah itu.
‘Hyung, sudah masuk kesini tapi kenapa aku tak bisa
menghubungimu?’ batin Sungmin.
“Hyung, apa yang sedang kau lakukan disitu?” tanya
Ryeowook. Sungmin buru-buru menyembunyikan ring dan tali itu kedalam saku
blazzer nya agar tak menimbulkan kecurigaan Ryeowook. Jika lelaki bertubuh imut
tahu, maka hancurlah rencana Jongwoon yang hanya diketahui olehnya.
“Ani, aku hanya mencari petunjuk tentang keberadaan
Jongwoon hyung. Rumah ini nampak sepi-sepi saja. Aku curiga mereka telah
membawa pergi Jongwon hyung dari tempat ini.”
“Aku pun berpikir seperti itu. Apa kau
memberitahukan hal ini pada Yesung?”
“Belum, aku tak ingin membuatnya cemas akan kondisi
kakaknya.” Ujar Sungmin. ‘bagaimana mungkin aku memberitahu Yesung sedangkan
yang diculik adalah dia.’
Author
POV End
...
Yesung
POV
Aku tak tahu harus berbuat apa.
Kini aku hanya bisa terduduk lemas disebuah bangku klinik kecil tempat lelaki
yang belakangan kuketahui adalah sahabat hyungku semasa kuliah membawa hyungku
untuk mendapat perawatan medis. Semoga kau selamat hyung. Kurasakan sebuah
tangan memegang pundakku ketika aku tertunduk lesu didepan ruang perawatan
Jongwoon hyung.
“Maaf aku tak memanggilmu dengan
embel-embel hyung tadi.”
“Tak apa,
lagipula aku tak terlalu suka dipanggil dengan hyung selagi usia kita hanya
terpaut beberapa bulan saja. Kau cukup memanggilku dengan namaku saja.”
“Ah baiklah.
Bagaimana keadaannya?” tanya lelaki itu sembari memberiku sekaleng kopi dan
sebungkus roti. Aku pun tersenyum dan menerimanya.
“Aku tak tahu,
dokter belum keluar dari ruangan itu.” Ujarku sembari menutup mataku. Badanku
terasa lemas, bahkan luka ditanganku pun masih terasa sedikit perih.
“Bisa kau
ceritakan apa yang sebenarnya terjadi pada kalian?”
“Aku bahkan tak
tahu harus mencertakan kejadian ini mulai darimana. Aku hanya ingat ketika
tiba-tiba ada kepulan asap yang muncul diatas panggung. Dan setelahnya aku
terbangun dengan keadaan terikat hingga akhirnya Jongwoon hyung datang
menyelamatkanku ketika aku hendak melarikan diri.”
“Sudah kuduga
kalau yang diculik itu bukan Jongwoon hyung. Aku sempat menonton mini konsermu
sampai akhirnya suasana menjadi ricuh akibat asap itu. Kau melihat siapa orang
yang menculikmu?”
“Aku tak tahu.
Tapi kurasa aku tahu siapa dalang dibalik semua ini.”
“Who is he?”
“Aku tak tahu
nama lengkap bahkan wajahnya. Hanya saja Jongwoon hyung sering memanggilnya
dengan sebutan JT atau Mr.J saat kami sedang membicarakannya. Jongwoon hyung
pun tak pernah memperlihatkan wajahnya padaku walau kami sering berdiskusi
tentang kasusnya.”
“Sepertinya aku
dan hyungmu mengincar orang yang sama. Tapi kenapa kau bisa sebegitu
mencurigainya?”
“Dia musuh
bebuyutan hyungku.”
Lelaki itu hanya mengangguk sekilas
kemudian menatap pintu tempat Jongwoon hyung dirawat. Kulirik lelaki itu, dia
nampak tengah memikirkan sesuatu. Kusesap kopiku untuk mengusir rasa kantukku
mengingat hari mulai malam. Sesekali lelaki itu menggelengkan kepalanya. Aku
bingung melihat lelaki itu. Kini ia memainkan handphone nya. Sepertinya ia
menghubungi seseorang. Kuharap ia menghubungi Sungmin atau Ryeowook guna
memberitahu mereka kalau aku dan hyung baik-baik saja walau nyatanya hyung
belum pasti bagaimana keadaannya.
Beberapa saat setelah aku berkutat
dengan pikiranku. Pintu ruang rawat dihadapanku pun terbuka dan muncullah
seorang dokter. Semoga tak terjadi hal yang serius.
“Keluarga pasien?”
“Saya dokter.
Bagaimana keadaan hyungku?” Lelaki yang semenjak tadi sibuk dengan ponselnya
itu pun ikut menghampiri dokter itu setelah memutuskan sambungan teleponnya.
Dokter itu menceritakan keadaan Jongwoon hyung. Aku bahkan tak habis pikir
kalau terdapat racun didalam peluru yang sejak tadi bersarang ditubuh hyungku.
Kepalaku mendadak pening.
“Yesung-ah. Aku
punya rencana untuk menangkap Mr.J dan kembali menjebloskannya kepenjara.”
Yesung POV End
...
Author POV
Malam itu setelah mengetahui
keadaan Jongwoon, Yesung kembali pulang kerumahnya dengan mengendarai mobil
milik kakaknya yang ditemukan oleh anak buah sahabat kakaknya. Pikirannya
kalut. Ia tak tahu harus berbuat apa serat menjelaskan keadaan hyungnya saat
ini pada teman-temannya dan teman-teman kakaknya dikepolisian mengenai kondisi
Jongwoon, kakanya. Diraihnya ponsel milik hyungnya yang tergeletak diatas
dasbor. Ia tak mungkin menghubungi ponselnya yang tertinggal dibackstage saat
ia menghilang.
Ditengah kebingungannya, Yesung
memutuskan untuk menghubungi seseorang yang terakhir dihubungi hyungnya.
“Yoboseyo. Sungmin-ah?”
“...”
“Ani, aku bukan Jongwoon hyung. Aku
Yesung.”
“...”
“Terimakasih
sudah mengkhawatirkanku. Aku tak apa-apa tapi tidak dengan Jongwoon hyung. Bisakah
kita bertemu sekarang? Aku akan menjelaskan semuanya. Kutunggu di kafe dekat
rumahku.”
“...”
dimatikannya sambungan telepon itu kemudian memacu mobil yang dikendarainya
menuju sebuah kafe.
...
Yesung pun terlihat gelisah dan
bingung setibanya ia di kafe itu. Suasana kafe yang cukup sepi mengingat ini
sudah hampir pukul 11 malam membuat ia bebas bergerak sesuka hatinya sembari
menunggu Sungmin datang. Tak sampai 15 menit setelahnya, Sungmin tiba dengan
sedikit tergesa-gesa.
“Hyung! Apa yang
terjadi dengan Jongwoon hyung?” tanya Sungmin saat ia sudah duduk dihadapan
Yesung.
“He.. he.. he
was gone.”
“I don’t
understand. How can he gone? Don’t make me confuse, hyung!”
“He was died.”
“What!! Don’t
make joke to me hyung!”
“It isn’t joke
Sungmin-ah!”
...
Berita mengenai meninggalnya
Jongwoon pun cepat menyebar keseluruh Seoul. Tepat sehari setelah Yesung
menceritakan keadaan Jongwoon pada Sungmin, diselenggarakanlah upacara
penghormatan. Tidak ada acara pemakaman. Acara itu sudah diurus oleh sahabat
hyungnya yang tempo hari membawanya ke sebuah klinik. Semua sahabat bahkan
atasan Jongwoon pun larut dalam kesedihan, terkecuali Yesung. Ia hanya terdiam
menatap fotonya bersama kakaknya dengan ekspresi yang tidak bisa diartikan.
“Mohon
perhatiannya.” Ucap Mr.Park yang seketika membuat Yesung menatap atasan
kakaknya itu.
“Peristiwa ini
merupakan berita yang cukup mengejutkan kita semua. Peristiwa yang tidak
terduga oleh kita. Kami akan terus mengenangmu, Kim Jongwoon yang gugur saat
bertugas. Dia adalah karyawan, sahabat, dan kakak yang terbaik bagi kita semua.
Silakan bagi para hadirin untuk memberikan penghormatan.” Ujar Mr.Park yang
kemudian menutup pidatonya dengan meletakkan setangkai bunga mawar putih
didepan foto Jongwoon.
Satu per satu para tamu yang hadir
meletakkan setangkai mawar putih sebagai simbol penghormatan. Yesung menatap
wajah para tamu itu dengan tatapan bersalah. Ia lebih memilih pergi menuju
kamar kakaknya.
“Yesung hyung.” Panggil seseorang.
“Ne. Ada apa?” ternyata itu
Ryeowook.
“Aku tahu bagaimana
sedihnya kau. Tapi aku merasa ada suatu keganjalan disini.” Yesung menatap
Ryeowook heran. “Apa maksudmu?”
“Kurasa Jongwoon
hyung belum meninggal!” sebuah kalimat singkat yang membuat Yesung terlonjak
kaget.
“Bagaimana bisa
kau mengatakan itu?”
“Entah lah. Aku
hanya merasa kalau ia masih berada disuatu tempat dan dia masih hidup.” Yesung
terdiam. ‘Suatu saat nanti kau akan mengetahui yang sebenarnya. Maafkan aku.’
TBC...
.jpg)
Annyeong!!new reader here!!!
BalasHapusAku sangat amat menyukai ff genre action and detective story,,apalagi maincastnya biasku,,
Aaaa,,,kim jongwoon!!!
#gila XD
Oh,y eonnie,salam kenal..hehehe...
Aku sangat amat berharap next partnya cepet dipublish,,
Sekian bacotan dari new reader tak tau diri ini,,
#ngilang
Annyeong juga buat kamu, makasih juga udah baca sekaligus komen. bias kita samaan dong ^^
Hapusnext part lagi proses ya, ditunggu aja.
ditunggu kunjungan selanjutnya ^^