Selasa, 11 Juni 2013

{FF} BECAUSE YOU... MY MEMORIES... [ 1/2 ]





 Tittle               : Because You... My Memories...

 Author            : Ima (@Imasitinoorc)

 Genre            : Sad Romance, fantasy (maybe)

 Length           : Twoshoot

 Cast              : Kim Jong Woon       as        Yesung

                        Kim Sung Yoong      as        Sungyo

                          And other cast

 Author Note :

            Sad romance again, I hope you like it, give me your comment. I’m so sorry if the plot too fast. Find the POV by yourself. Mianhae ^^

Warning! Typo everywhere ^^

FYI : -- mean : still in same pov but in differen situation

                    ... mean : changes of pov

Backsong        : Super Junior – Memories, In Your Dream and Day Dream



Happy Reading ^^












Because You... My Memories...

Kutapaki jalan setapak yang terbentang dihadapanku. Entah sejak kapan langkah kaki ini mengantarku hingga ketempat yang aku sendiri pun tak tahu ini dimana. Langkah kaki ini terasa ringan layaknya tengah berjalan diatas angin. Kupandangi sekeliling, nampak pepohonan rindang disisi kanan kiriku, suara burung yang berkicau bagai alunan simponi pagi yang menentramkan jiwa. Ya, tak kupungkiri, aku suka tempat ini. Tempat yang indah dan sangat damai.
Lelah yang menderaku, membuatku memilih untuk duduk dibawah sebuah pohon yang sangat tenang. Kurebahkan tubuhku dihamparan rerumputan hijau sembari menutup mata. Merasakan udara segar yang mengisi paru-paru. Merasakan sebuah kedamaian yang bahkan tak pernah kutemui sebelumnya. Udaranya yang sangat sejuk walau matahari nampaknya sudah meninggi. Apakah benar ada dunia seindah ini...
“Boleh aku ikut berbaring disini?” kata seseorang.
“Ye, silakan.” Ujarku tanpa membuka mata sembari menggeser sedikit posisiku.
Hening...
Ya, sebuah keheningan seketika muncul saat seseorang yang menyapaku tadi telah menghempaskan tubuhnya disampingku. Aku yakin dia seorang namja, karena suaranya saat menyapaku tadi terdengar berat. Kuteruskan aktivitasku yang tadi sempat tertunda tanpa memperdulikan seseorang yang ada disampingku. Entah apa yang tengah dilakukannya sekarang, aku tidak peduli.
“Apa kau suka tempat ini?” tanya namja itu tiba-tiba.
“Hmm... sepertinya aku mulai menyukainya. Disini sangat nyaman.” Kataku sembari membuka mata.
“Oh ya, sampai lupa kalau kita belum berkenalan. Kim Jong Woon imnida. Panggil saja Yesung.” Kata namja itu seraya beranjak duduk.
“Kim Sung Yoong imnida. Tapi kau bisa memanggilku Sungyo seperti teman-temanku yang lain.”
“Dari mana kau berasal? Aku tak pernah melihatmu sebelumnya.”
“Entahlah, seingatku, aku masih berada didalam kamarku. Tiba-tiba kakiku melangkah begitu saja. Aku hanya mengikutinya yang tidak tahu mengapa membawaku ketempat ini.”
...
sepertinya ia tidak sama denganku... manusiakah dia?’ gumamku dalam hati.
Suasana kali ini, entah mengapa tak seperti sebelumnya, setiap kali aku mengunjungi tempat ini. Apa mungkin karena hadirnya yeoja ini. Molla. Aku merasa sangat nyaman berada disampingnya, padahal aku baru saja mengenalnya beberapa menit yang lalu. Sungguh aneh bukan.
Kulihat dari ekor mataku ia mulai beranjak berdiri. Ia yang sejak tadi menutup matanya, mungkin tak menyadari kalau aku terus menatapnya. Untung saja aku segera menyadari kalau ia hendak bangun, sehingga aku bisa mengalihkan pandanganku kearah lain. Sesekali ia membersihkan dress putihnya yang kotor karena terkena tanah. Dress putih selutut yang sangat berkilau. Ya, aku semakin yakin kalau dia benar-benar bukan berasal dari sini, melainkan dari dunia yang berbeda denganku. Sungyo~ah, sebenarnya dari mana kau berasal...
“Mau menemaniku berkeliling? Sepertinya kau tahu banyak tentang tempat ini.” Ujarnya seraya tersenyum manis padaku.
“Tentu.” Kataku seraya berdiri sejajar dengannya.
Perlahan kami mulai beranjak menyusuri tempat-tempat yang menurutku sangat menarik untuk dikunjungi. Kulihat dia sangat senang dengan tempat ini.  Tak kusadari, sepertinya hatiku merasa ada getaran lain  saat melihatnya tersenyum seperti ini. Apa mungkin aku jatuh cinta pada yeoja ini. Ah ani, tidak mungkin aku langsung menyukainya.
...
Langit yang makin memerah, menandakan senja yang sebentar lagi akan datang, tak membuat kedua orang yang sedang menyusuri danau itu kelelahan. Mereka masih bercanda satu sama lain tanpa memperdulikan sekitar. Bahkan Sungyo sudah memanggil Yesung dengan sebutan oppa. Seorang namja berambut pirang menatap keduanya dari kejauhan. Nampak jelas diraut wajah namja berlesung pipi itu kekhawatiran. Dia khawatir kalau apa yang tengah dipikirkannya saat ini akan menjadi kenyataan. Dan kenyataan itu tidak boleh terjadi apapun alasannya. Tak lama setelah menyaksikan keakraban dongsaengnya dengan seseorang yang tak dikenalnya, akhirnya namja itu pergi.
“Sungyo~ah, apa kau tak lelah, senja sudah mulai nampak. Dimana rumahmu, aku akan mengantarmu pulang.” Ujar Yesung sembari melempar batu kerikil kearah danau yang tenang itu.
“Nan mollayo oppa, aku tak tahu dimana rumahku, kurasa ini juga bukan negaraku.” Jawab Sungyo tertunduk lesu.
“Ya,aku juga berpikir kau memang tak berasal dari sini. Hmm... sepertinya aku tahu sebuah tempat yang bisa kau gunakan untuk beristirahat karena aku tak mungkin membawamu kerumahku. Kuharap kedua orang tuamu tak mengkhawatirkanmu sekarang.”
“Eoddi?”
“Kajja, ikut aku.” Ajak Yesung sambil menarik tangan Sungyo agar mengikutinya.
Mereka menyusuri jalan setapak di dekat danau. Hening. Rasa canggung itu datang. Padahal beberapa saat yang lalu, mereka bagaikan sepasang teman lama yang tengah menghabiskan waktu berdua. Setelah beberapa menit berjalan, akhirnya mereka sampai disebuah pohon yang cukup besar, dimana terdapat sebuah rumah pohon diatasnya. Yesung mengajak Sungyo untuk naik keatas rumah pohon itu.
“Apa kau tak keberatan kalau harus tidur disini sendirian?” tanya Yesung ketika mereka sudah sampai diatas dan masuk ke dalam.
“Ne, neomu joahae. Sudah dari dulu aku ingin punya rumah pohon. Tapi, kedua orang tuaku dan oppaku tak pernah mengabulkannya.”
“Mungkin mereka tak mengabulkannya karena beranggapan kalau kau itu masih kecil hehehe...” ujar Yesung sembari terkekeh kecil dan mengacak rambut Sungyo gemas. Sungyo hanya mengerucutkan bibirnya.
“Ja, tidurlah. Aku akan menemanimu disini sampai kau tertidur. Jika kau merindukanku, bukalah jendela diujung itu, kau akan melihat rumahku.”
“Kau percaya diri sekali oppa kalau aku akan merindukanmu.”
“Suatu hari kau akan mengatakannya padaku. Ja, tidurlah.” Ujar Yesung seraya menarik selimut hingga sebatas dada Sungyo.
“Gomawo oppa, untuk hari ini.” Kata Sungyo sebelum iya memejamkan matanya dan terbawa kealam mimpinya.

In other place...
Seorang wanita paruh baya kini tengah menatap sendu pada seseorang yang kini berada dihadapannya. Raut kelelahan tergambar jelas diwajahnya yang tetap cantik diusianya sekarang yang menginjak setengah abad. Namun, kelelahan itu ia anggap sebagai angin lalu. Yang terpenting baginya saat ini adalah menjaga seseorang yang berada dihadapannya. Tak jauh dari tempat wanita paruh baya itu duduk, juga nampak seorang pemuda yang tengah bersandar pada dinding ruangan itu sembari menatap jalanan diluar jendela dengan tatapan kosong.
Tiba-tiba terdengar suara pintu terbuka dan munculah seseorang yang kemudian berjalan perlahan mendekati seseorang yang sedang ditatap oleh wanita paruh baya tadi.
“Apakah ada perubahan yang berarti?” tanya wanita paruh baya itu pada seseorang yang kini tengah berdiri disampingnya.
“Keadaannya masih sama seperti dua hari yang lalu. Kuharap Anda tetap bersabar nyonya.” Kata orang itu kemudian melangkah pergi meninggalkan ruangan yang baru saja dimasukkinya.
“Kuharap keajaiban akan datang pada kita Sungwon~ah, aku benar-benar tak sanggup melihatnya seperti ini secara terus menerus.” Ujar wanita paruh baya itu pada putranya.
“Aku yakin keajaiban itu akan datang eomma, percayalah padaku.” Ujar namja yang dipanggil Sungwon itu sambil memeluk erat tubuh eommanya.
...
Malam semakin larut, kulihat Sungyo sudah terlelap, berarti ini saatnya aku pulang. Kubenarkan letak selimutnya agar tubuhnya tetap hangat. Kumatikkan semua lampu kecuali lampu tidur yang ada disamping Sungyo sebelum pada akhirnya pergi meninggalkannya dan pulang kerumahku.

At home...
Lampu rumah masih nampak terang ketika aku sudah sampai didepan pintu. Pasti Jungsoo hyung belum tidur. Ah aku lupa kalau kami bahkan tidak tidur. Ya, Jungsoo hyung adalah sepupuku. Kubuka perlahan pintu rumah, melepas sepatuku dan berjalan pelan melintasi ruang tamu. Disana nampak Jungsoo hyung yang tengah menatap kosong kondisi diluar rumah melalui jendela yang mengarah ke rumah pohon, tempat Sungyo berada sekarang.
“Dimana kau bertemu dengan manusia itu?” ujarnya ketus.
“Ja... jadi benar dugaanku kalau dia itu manusia. Aku tak sengaja bertemu dengannya ditaman tadi, waeyo hyung?”
“Kau sudah tahu sendiri kan kalau dia bukan dari sebangsa kita. Kuharap kau tak menaruh hati pada manusia itu.”
“Arraseo hyung.” Bohongku pada Jungsoo hyung, karena tak bisa kupungkiri kalau aku mulai menyukainya.
“Kuharap kau tak membohongiku Yesung~ah.” Ujar Jungsoo hyung seakan bisa membaca isi pikiranku kemudian pergi meninggalkanku.
“Mianhae hyung.” Ujarku lirih kemudian melangkah menuju kamarku.
Malam ini, yeoja itu benar-benar menyita pikiranku. Siapa lagi kalau bukan Sungyo. Aku tahu kalau dia memang bukan dari bangsaku. Dia manusia, manusia yang tak seharusnya berada dialam sepertiku. Sepertinya sesuatu telah terjadi pada raganya yang entah berada dimana sehingga ia bisa terbawa kealam ini. Lambat laun jika saatnya tiba, ia juga akan pergi dan kembali kealamnya yang sebenarnya. Dia memang belum saatnya berada dialam ini. Aku tahu itu. Apakah aku harus mengatakan yang sebenarnya? Ah, kurasa belum saatnya menceritakan masalah ini pada Sungyo. Kuyakin iya akan menyadari dengan sendirinya.
--
Sore ini, aku hendak membuat sesuatu yang bisa kuberikan pada Sungyo sebelum ia kembali kealamnya. Kususuri pantai yang terletak tak jauh dari rumahku. Kutemukan beberapa kerang-kerang kecil dengan warna yang sangat cantik. Kuambil beberapa kerang itu dan membawanya pulang.
‘Kuharap hadiah yang akan kubuat dan kuberikan padamu nanti bisa menjadi kenangan yang indah dariku saat kau mulai merindukanku suatu hari nanti.’

-TBC-

6 komentar:

  1. Eeeiiiiii... Berlanjutkan ya im?
    Keren nih. Jadi yesung yg bukan manusia. Pasti yg tatapannya kosong itu sungyo. Kan jiwanya sedang melalang buwana. Bagus nih, keren.. Bahasanya juga nggak alay. Lanjut lanjut

    BalasHapus
    Balasan
    1. mianhae, lupa naruh TBC -_-
      Kelanjutannya besok ya pik. gomawo sudah berkunjung.

      yg memandang dengan tatapan kosong kayake seorang pemuda deh kekeke
      setelah hampir setengah tahun, cepet selesein ffmu ^^

      Hapus
  2. Wooah FYI yia, prtamanya bngung tp ngerti jga hihi nahtu alam apa ? Yesong bkn manusia!? ooh i cant imagine -_- yuhuu~ arwah Sungyo prgi keaalam laen, bagus2 itus lanjuuut!!

    BalasHapus
    Balasan
    1. gomawo eonni,
      FYI (for your information) :P
      sekali-kali yang tak buat bukan manusia Yesung nya, jangan Kyuhyun mulu... ._.v

      part 2 besok ya, tinggal ending ini...
      mian kalo feelnya g dapet

      Hapus
  3. ini masih perkenalan kan im? Yesung bukan manusia? trus dia siapa? pensaran hahahaha jungsoo tu leeteuk ndak an? aaaahhh kangeeennnn :"

    ayo ayooo part 2 buruan haha skali kali bikin yang HOT wkwk
    ditunggu part sedihnya :*

    BalasHapus
    Balasan
    1. iya, part 2 menyusul tang...
      hari ini publish insyaAllah...

      iya jungsoo tu leeteuk, emang sengaja pake castnya yang lagi wamin u,u
      yang HOT??

      gomawo kunjungannya, tak tunggu punyamu, sama punya upik

      Hapus